REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terus mematangkan rencana sekolah bertatap muka secara langsung. Pemkab meminta dinas pendidikan setempat melakukan kajian mendalam terkait rencana tersebut.
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan saat ini pihaknya meminta kepada dinas pendidikan setempat untuk mengkaji rencana tersebut. "Dalam dua hari ini kami sudah meminta kepada dinas pendidikan untuk mengkaji rencana proses belajar mengajar secara tatap muka," katanya usai mengikuti peluncuran Jatim Bermasker secara virtual di Pendapa Kabupaten Sidoarjo.
Ia mengatakan setelah dilakukan kajian pada awal pekan depan pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan dinas pendidikan dan dinas kesehatan untuk memutuskan langkah selanjutnya. "Pekan depan sudah ada keputusan yang diambil dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," katanya.
Secara pribadi ia menginginkan proses belajar mengajar dengan tatap muka bisa segera direalisasikan dengan mengutamakan protokol kesehatan.
"Selain itu, skema juga harus diperhatikan seperti jaga jarak, pakai masker dan kapasitas kelas yang dikurangi. Misalkan, dalam kelas berjumlah 40 orang siswa dikurangi menjadi 20 orang siswa saja," ujarnya.
Dari data yang ada hingga 6 Agustus jumlah pasien positif COVID-19 di Sidoarjo 3.490 orang dan yang sembuh 2.374 orang serta meninggal dunia 203 orang.