Rabu 15 Jul 2020 11:10 WIB

Pemerintah Pulangkan Ratusan WNI Gelombang Kedua dari China

270 WNI yang dipulangkan terdiri dari mahasiwa hingga pekerja migran

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) antre untuk mendaftar ketika proses repatriasi WNI
Foto: Antara/Lutfi Andaru
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) antre untuk mendaftar ketika proses repatriasi WNI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia memulangkan 270 warga negara Indonesia dari Shanghai, Selasa (14/7). Mereka merupakan WNI repatriasi gelombang kedua dari China. Pemulangan WNI secara mandiri tersebut difasilitasi oleh Kedutaan Besar RI di Beijing, Konsulat Jenderal RI di Shanghai, KJRI Guangzhou, dan Garuda Indonesia.

Sebanyak 270 WNI yang kembali ke Indonesia tersebut terdiri dari 96 mahasiswa, 144 pekerja migran Indonesia, dan 30 WNI pekerja lainnya.

"Proses repatriasi mandiri sebagai bentuk kepedulian perwakilan pemerintah Indonesia terhadap WNI dari berbagai kota di Tiongkok," kata Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Deny W Kurnia, Rabu (15/7).

Konjen menjelaskan bahwa penerbangan khusus Garuda dilakukan karena belum ada penerbangan reguler langsung dari kota-kota di daratan China ke Indonesia sejak ditutup pada 5 Februari 2020. Penerbangan transit di negara ketiga juga belum memungkinkan karena penumpang akan terkena kewajiban karantina yang memakan waktu dan biaya tambahan.

Sebelum direpatriasi, para WNI telah menjalani tes Covid-19 di berbagai fasilitas medis setempat yang dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan. Para penumpang juga diminta untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan selama penerbangan dan pada saat kedatangan di Jakarta beserta dibekali masker dan surat keterangan jalan.

Dari 270 WNI yang ikut terbang, sebanyak 171 warga berasal dari wilayah Shanghai dan sekitarnya sedangkan 99 WNI lainnya tersebar dari berbagai provinsi di China. Repatriasi ini merupakan repatriasi kedua dari China. Sebelumnya KBRI Beijing juga telah membantu mengevakuasi sejumlah 245 WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada 31 Januari 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement