REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polda Metro Jaya mengatakan editor Metro TV Yodi Prabowo kerap mampir ke warung, dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP) atau lokasi jasadnya ditemukan. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan saksi.
"Dari keterangan saksi-saksi yang ada, termasuk di warung bahwa memang korban sering ke situ," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Selasa.
Saat dimintai keterangan, pemilik warung juga mengaku kenal dengan korban. Meski demikian Yusri mengatakan keterangan tersebut masih harus dipelajari dan dikaitkan dengan bukti-bukti yang ada. "Pemilik warung kenal dengan korban. Makanya ini masih didalami semuanya," kata dia.
Yusri mengatakan saksi yang telah diperiksa oleh pihak penyidik kepolisian terkait kasus ini telah mencapai 23 orang. Saksi yang telah dimintai keterangan dalam kasus tersebut adalah orang-orang terdekat korban termasuk juga rekan-rekan kerja korban.
"23 saksi tersebut adalah orang-orang terdekat dan orang-orang yang memang dianggap perlu oleh penyidik untuk diambil keterangannya termasuk orang kantornya," kata Yusri.
Pihak kepolisian juga mengungkapkan hasil autopsi terhadap korban menyebut luka tusukan benda tajam di bagian leher sebagai penyebab utama kematian Yodi.
"Hasil autopsi RS Polri Kramat Jati penyebab utamanya tusukan di leher," kata Yusri.
Tidak jauh dari lokasi tempat jasad korban ditemukan, petugas juga menemukan sebilah pisau dapur. Dugaan sementara petugas, pisau dapur tersebut adalah senjata yang digunakan oleh pelaku pembunuhan Yodi.