REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyebutkan, luka tusuk oleh benda tajam di bagian leher sebagai penyebab utama kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo. Hal itu terungkap berdasarkan hasil autopsi yang dikeluarkan RS Polri Kramat Jati.
"Hasil autopsi RS Polri Kramat Jati, penyebab utamanya tusukan di leher," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Senin.
Selain luka pada leher, Yusri juga menyebut ada luka tusukan di bagian dada korban. "Ada tusukan benda tajam ke tubuh korban, pertama di leher dan di dada," ujarnya.
Tidak jauh dari lokasi tempat jasad korban ditemukan, petugas juga menemukan sebilah pisau dapur. Dugaan sementara petugas, pisau dapur tersebut adalah senjata yang digunakan oleh pelaku pembunuhan Yodi.
"Ada pisau dapur di situ. Ini indikasi sementara pisau dapur digunakan untuk menusuk korban. Ini dugaan sementara," ujarnya.
Polisi juga telah mengerahkan anjing pelacak untuk melacak jejak pemilik pisau tersebut. Anjing pelacak polisi kemudian mengarah ke sebuah danau dan warung sekitar kurang lebih 400 meter dari lokasi. Petugas kini tengah mendalami penyelidikan di lokasi tersebut.
"Kita gunakan anjing yang ada untuk mengendus asal pisau tersebut. Memang menggeser hingga tepi danau kurang lebih 400 meter dari TKP, ada sebuah warung di sana dan tengah didalami oleh tim," tuturnya.
Yusri juga mengatakan tidak ada indikasi perampokan dalam kasus ini karena barang korban tidak ada yang hilang.