REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, polisi masih menyelidiki rekaman CCTV di sekitar lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo. Namun, Yusri menyebut, kepolisian menghadapi kendala lantaran kualitas gambar rekaman tersebut kurang ideal atau buram.
"Dua CCTV sudah kita dapat, tapi masih agak buram. Sekarang kita lagi kirim ke labfor (laboratorium forensik)," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Selasa (14/7).
Yusri menuturkan, rekaman CCTV itu didapatkan dari dua lokasi. Pertama di pinggir tol dan di dekat lokasi penemuan jasad Yodi. Kepolisian pun masih mencari rekaman CCTV lainnya yang dapat membantu proses penyelidikan.
Selain itu, sambung Yusri, kondisi jasad Yodi yang sudah membusuk juga sedikit menghambat polisi dalam mengungkap motif kasus tersebut. “Enggak ada. Kendalanya karena sudah membusuk ya sudah tiga hari di TKP. Ini makanya kita pelan-pelan lagi dalami sama penyidik,” papar dia.
Sebelumnya, jasad editor Metro TV, Yodi Prabowo ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) siang. Namun, jenazah diyakini sudah tak bernyawa sejak Rabu (8/7).
Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan dua luka tusukan senjata tajam pada leher dan dada sebelah kiri korban. Selain itu, adapula luka lebam diduga akibat hantaman benda tumpul di antara lengan dan leher korban.
Polisi pun mengamankan sejumlah barang berharga milik korban, seperti dompet dan sepeda motor. Tidak hanya itu, polisi juga menemukan pisau yang diduga digunakan pelaku untuk menusuk korban di lokasi penemuan jasad Yodi.