REPUBLIKA.CO.ID, oleh Amri Amrullah, Rahayu Marini Hakim
Pelonggaran aktivitas masyarakat di DKI Jakarta berlanjut dengan rencana dibukanya kembali Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau lebih akrab dengan Car Free Day (CFD) pada akhir pekan ini. Pembukaan CFD di Jakarta sudah dilakukan bertahap sejak pekan lalu, dengan kebijakan hanya membuka satu khusus jalur sepeda.
CFD secara resmi diberhentikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sejak 11 Maret 2020. Kebijakan tiga bulan lalu terpaksa diambil setelah terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Ibu Kota.
Pekan ini, CFD sudah digelar sepenuhnya. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya memang telah mempertimbangkan HBKB atau CFD di kawasan jalan Sudirman-Thamrin kembali digelar Ahad pekan ini. Namun pelaksanaan CFD tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan penanganan Covid-19 yang ketat, bagi warga yang akan berolahraga atau mengunjungi CFD.
"Ya Ahad ini HBKB (CFD) kembali diaktivasi (digelar). Namun dengan syarat protokol kesehatan dan PKL dilarang berjualan," kata Syafrin kepada wartawan, Kamis (18/6).
Syafrin menjelaskan protokol kesehatan yang ketat tersebut, seperti biasa penggunaan masker, menjaga jarak aman, serta menghindari kerumunan. Ia juga menegaskan bagi warga yang kurang sehat, sedang sakit apalagi demam dan sedang flu, sangat dilarang mengikuti kegiatan CFD yang akan kembali digelar Ahad (21/6) nanti.
Tetap menjaga orang yang sakit di rumah ini, menurutnya penting sebagai antisipasi penularan Covid-19, ketika Jakarta saat ini masih berjibaku penanganan Covid-19. Apalagi, kata dia, masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi yang sedang berjalan ini masih akan dilakukan evaluasi bila angka penularan kembali tinggi.
Syafrin berharap warga Jakarta tetap mentaati aturan dan himbauan pelaksanaan CFD di masa PSBB transisi nanti. "Sebab CFD yang akan digelar Ahad ini adalah masih ujicoba di masa PSBB transisi, maka nanti akan ada evaluasi," ungkap dia.
Upaya menjaga lokasi olahraga publik di Ibu Kota dari Covid-19 memang dilakukan lewat sejumlah cara. Seperti penyemprotan disinfektan secara masif dan rutin di kawasan Gelora Bung Karno (GBK).
Kepala Dinas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menuturkan Stadion Utama GBK telah dibuka untuk umum pada fase PSBB masa transisi. Penyemprotan secara berkala dilakukan pada venue maupun kawasan GBK dan Ring Road Stadion GBK.
"Penyemprotan disinfektan dilakukan pada Ring 3 yaitu halaman venue, serta Ring 4 mencakup jalan-jalan protokol yang mengelilingi kawasan GBK yaitu, Jalan Asia Afrika Senayan, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Gerbang Pemuda," terangnya.
Ia meminta kepada manajemen GBK untuk selalu menerapkan protokol kesehatan ketat seperti, pengecekan suhu tubuh setiap pengunjung dan mengharuskan mencuci tangan menggunakan sabun. "Imbauan dan public service announcement juga disiapkan dan disampaikan kepada masyarakat melalui beragam platform media dan pengeras suara agar masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan yaitu menggunakan masker, menjaga jarak fisik, tidak bergerombol, dan lain-lain," ungkapnya.
Dokter Muda (co-assistant) di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr Arya Satya Rajanagara, S.Ked menjelaskan keamanan berolahraga di luar rumah. Arya menyarankan masyarakat melakukan survei sebelum melewati jalan yang ingin dilalui saat berolahraga.
”Dilihat apakah ramai, dan apakah kita bisa melakukan physical distancing,” ujarnya.
Selain itu, Arya juga mewanti-wanti untuk tetap menjaga jarak sejauh dua meter jika berolahraga dengan pelatih. Meski begitu, Arya menyarakan tetap berolahraga seorang diri, jika terasa bosan bisa dengan menyalahkan musik atau bertelepon dengan teman atau keluarga.
Sehabis berolahraga, kata Arya, jangan lupa membersihkan diri. Mengutip pernyataan WHO, Arya menyarankan masyarakat melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah berolahraga. Selain itu jangan memaksakan diri. Arya mengingatkan masyarakat tidak memaksakan diri ketika berolahraga di luar rumah dalam kondisi tubuh tidak fit.
“Yang terakhir jangan memaksakan diri berolahraga di luar rumah, jika merasa sudah tidak fit, langsung istirahat. Dalam catatan saya sih kita tetap bisa berolahraga di rumah saja,” jelasnya.
Keluar ke tempat publik namun harus dibarengi dengan kewaspadaan. DKI Jakarta belum sepenuhnya bersih dari Covid-19. Hari ini (18/6), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan penambahan 176 kasus positif Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani memaparkan, terdapat penambahan kasus positif menambah jumlah kumulatif di wilayah DKI Jakarta sebanyak 9.385 kasus.
"Dari jumlah tersebut, 4.574 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 594 orang meninggal dunia. Sampai dengan hari ini kami laporkan, 1.385 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.832 orang melakukan isolasi mandiri di rumah," paparnya.
Berdasarkan catatan data harian Covid-19 DKI Jakarta, penambahan jumlah kasus positif di atas 170 dalam satu hari tercatat terjadi delapan kali sejak pengetesan dilakukan pada 29 Februari 2020. Artinya, jumlah penambahan kasus di DKI belum dalam posisi melandai.
Catatan kasus tertinggi dalam satu hari terjadi pada 15 April sebanyak 223. Saat itu jumlah orang yang dites adalah 532.
Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 22.798 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 14.491 orang.
Secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 17 Juni 2020 sebanyak 223.427 sampel. Pada 17 Juni 2020, dilakukan tes PCR pada 4.341 orang, 3.739 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 176 positif dan 3.463 negatif.
Total test PCR pada kasus baru adalah 9.669 test per 1 juta penduduk per minggu. Jumlah tersebut sudah melebihi target WHO, yakni 1.000 test per 1 juta penduduk per minggu.
Total sebanyak 185.071 orang telah menjalani rapid diagnostic test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 6.817 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 178.254 orang dinyatakan non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.