REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui akun Instagram Kemenpora, Menpora Zainudin Amali berbincang dengan pebulutangkis Indonesia, Jonatan Christie di Jakarta, Sabtu (13/6) lalu. Kepada Menpora, Jojo-panggilan akrab Jonatan, banyak bercerita pengalaman masa kecil hingga dunia bisnis yang dia geluti sekarang.
"Sore hari ini kita akan bincang dengan Jonatan Christie yang biasa di panggil Jojo. Jojo adalah pemain tinggul putra tim Indonesia dari cabang bulutangkis. Dan saya kira semua yang nonton saat pertandingan Tim Indonesia dengan negara lain, pasti menunggu aksi Jojo di lapangan. Untuk mengobati kerinduan itu, kita berbincang santai bersama Jojo, " ujar Menpora dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.
Jojo bercerita awal perjalanan bulutangkisnya. Ia mengaku, dikenalkan olah raga itu oleh ayahnya sejak kecil dan mulai bermain bulutangkis ketika usianya menginjak enam tahun. Sejak itulah, ia mulai serius menekuni bulutangkis, baik mengikuti di sekolah maupun di luar sekolah. Jonatan juga berlatih di klub Taurus dan berhasil memperoleh sejumlah piala dari berbagai turnamen junior.
"Saya memulai karir diumur enam tahun. Pertama kali bermain bulutangkis pada saat kelas 1 SD. Pada saat saya menginjak bangku dasar, setiap anak diwajibkan untuk memilih satu cabang ekstrakurikuler. Diantaranya adalah bulu tangkis, basket dan sepak bola. Karena ayah saya tidak ingin kulit saya menjadi hitam, ayah menyuruh saya untuk mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis," jawab Jojo.
"Sejak saat itu, saya aktif mengikuti lomba bulutangkis antar sekolah dan unggul di setiap permainan, akhirnya orang tua saya mendaftarkannya di sebuah klub bulu tangkis yaitu PB Tangkas Specs. Dari situ, saya mulai banyak memenangkan kejuaraan regional dan nasional," tambah Jojo.
Di luar dunia bulutangkis, Jojo pun mulai menggeluti dunia usaha kaos. "Jadi saya sempat berpikir bahwa kita tidak selama ada di satu bidang. Contoh saya tidak mungkin berada selamanya di bulutangkis. Saya harus punya rencana ke depan apa yang bisa saya lakukan kedepannya, mungkin salah satunya dari bisnis, bisnis clothing. Bisnis clothing itu bisnis yang mengacu pada usaha menciptakan sebuah brand fashion," ucap Jojo.
Ia menjelaskan nama pakaian yang sedang dirintisnya, Satoe-Noesa. "Dengan nama Satoe-Noesa, kita ingin mengangkat tema Indonesia. Jadi kita ingin menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia punya suatu hal yang sangat luar biasa melalui kaos," jawab Jojo.
Di akhir perbincangan, Menpora meminta Jojo untuk memberikan pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terkait memasuki era norma baru."Terakhir, Jo, terkait memasuki era normal baru ini pesan apa yang akan Jojo sampaikan pada masyarakat?" tutur Menpora.
"Pesan dari saya kepada masyarakat, tetap ikuti aturan dari pemerintah untuk selalu jaga jarak dan selalu pakai masker saat keluar. Dan pastinya jaga kesehatan, tetap berolahraga dan jaga kebersihan. Untuk para atlet tetap jaga kondisi, karena kita sebagai seorang atlet beberapa hari tidak beraktivitas atau latihan pasti langsung drop. Untuk itu kita sebagai atlet tetap latihan walaupun tidak terlalu berat agar tetap terjaga staminanya," pesan Jojo.