Ahad 14 Jun 2020 22:15 WIB

Deputi BIN: Suatu Saat Nanti Anak Papua Jadi Presiden

Deputi BIN menyebut Barack Obama yang kemudian jadi Presiden AS.

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan anak-anak perwakilan siswa SD di Jayapura dan Asmat, Papua, di Istana Merdeka.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan anak-anak perwakilan siswa SD di Jayapura dan Asmat, Papua, di Istana Merdeka.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Deputi Kominfo Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto memprediksi peluang pemuda-pemuda Papua menjadi pemimpin masa depan Indonesia sangat besar. Heri lantas mencontohkan Presiden AS Barack Obama.

“Lihat Obama mantan Presiden Amerika, dia Afro-Amerika, bisa jadi Presiden. Suatu saat nanti anak-anak Papua bisa jadi presiden. Kita berkompetisi saja. Tidak ada yang tidak mungkin,” kataWawan dalam webinar berjudul “Menakar Masa Depan Papua, Ahad.

Baca Juga

Dia menjelaskan sejauh ini pembangunan di Papua masih on the track lewat percepatan pembangunan di sektor ekonomi, pendidikan, infrastruktur dan lainnya. Hal ini agar Papua dan Papua Barat segera menjadi daerah yang maju sejajar dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.

"Hal yang paling penting dari pembangunan di Papua adalah pembangunan sumber daya manusia orang asli Papua (OAP)," kata Wawan.

Dia menilai bahwa kemampuan dan kreativitas warga Papua dalam mengembangkan ekonomi sudah sangat berkembang. Salah satu buktinya adalah keberadaan kawasan-kawasan terpadu di Sorong, Teluk Bintuni, Raja Ampat yang terkenal di dunia.

Hal ini, menurut dia, berkat pengembangan SDM di Papua yang terus digenjot dan menjadikan Papua bukan lagi daerah yang tertinggal.

“Pemuda-pemuda Papua menunjukkan punya masa depan yang cemerlang. Di Sekolah Intelijen Negara, anak-anak Papua bagus-bagus, IQ nya diatas rata-rata. Taruna-taruna Papua dikirim ke luar negeri karena prestasinya yang bagus. Maka kedepan kita jangan lagi berfikir hanya pemuda dari Jawa, Sumatera, Sulawesi yang mendominasi (kemampuannya),” ujar Wawan.

Wawan menyampaikan pembangunan di Papua butuh percepatan dan dikerjakan secara holistik menuju ke arah keadilan sosial di tanah Papua. Dia mengatakan bahwa program dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua juga terus dilakukan secara afirmatif dan cepat karena akan segera berakhir di tahun 2021.

"Pemerintah selalu mendorong percepatan pembangunan di Papua. Kami sering ke Bappenas untuk memprioritaskan program pembangunan di Papua. Sekarang kan sudah mulai terlihat hasilnya,”ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement