REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman akan melaksanakan Rapid Diagnostic Test (RDT) di 14 pasar-pasar tradisional di Kabupaten Sleman. Langkah ini seiring keputusan DIY yang memperpanjang masa tanggap darurat bencana sampai 30 Juni 2020.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, ada Pasar Prambanan, Condongcatur, Gamping, Godean, Sleman 1, Jangkang, Ngino, Cebongan, Colombo, Stan Maguwo, Tempel, Gentan, Nologaten dan Pasar Rejodani.
Ia turut mengungkapkan, pada 2 Juni 2020 telah dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 tidak ada penambahan kasus. Sehingga, sampai hari ini jumlah kasus Covid-19 di DIY tetap sebanyak 237 kasus.
"Kasus positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh pada hari ini ada dua kasus, sehingga jumlah kasus sembuh menjadi 169 kasus. Kasus 93 laki-laki 47 tahun dan kasus 197 perempuan 42 tahun," kata Shavitri, Rabu (3/6).
Kemudian, di tempat karantina Asrama Haji masih terdapat 11 orang dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) reaktif, ditempatkan di Gedung Muzdalifah. Sedangkan, Gedung Madinah dan Gedung Makkah saat ini kosong dari penghuni.
"Lima orang menunggu hasil swab, tambahan enam orang hari ini masuk hasil rapid test tracing puskesmas," ujar Shavitri.
Shavitri menjelaskan, secara umum di Kabupaten Sleman untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 74 orang. Sedangkan, ODP yang dinyatakan selesai pemantauan bertambah 95 orang.
Untuk Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang negatif bertambah enam orang, PDP proses bertambah 12 orang, sehingga total bertambah 18 orang. PDP positif dirawat berkurang dua orang, dan PDP sembuh bertambah dua orang.