Sabtu 13 Jun 2020 10:54 WIB

4 Pedagang Pasar Leuwipanjang Reaktif Covid-19

Keempat pedagang tersebut kini sudah melakukan isolasi mandiri.

Sejumlah pedagang mengantre saat mengikuti tes diagnostik cepat atau rapid test Covid-19 di Pasar Leuwipanjang, Kota Bandung, Kamis (11/6). Pemerintah Kota Bandung melakukan rapid test secara acak terhadap pedagang terkait adanya salah satu pedagang di pasar tersebut positif terpapar virus Corona (Covid-19)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah pedagang mengantre saat mengikuti tes diagnostik cepat atau rapid test Covid-19 di Pasar Leuwipanjang, Kota Bandung, Kamis (11/6). Pemerintah Kota Bandung melakukan rapid test secara acak terhadap pedagang terkait adanya salah satu pedagang di pasar tersebut positif terpapar virus Corona (Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Dinas Kesehatan Kota Bandung menyatakan empat orang pedagang di Pasar Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat dinyatakan reaktif Covid-19 setelah melakukan rapid test (tes cepat) pada Kamis (11/6) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Rita Verita Sri Hasniarty, mengatakan hasil itu didapat dari sebanyak 150 pedagang yang menjalani rapid test. Dia memastikan, keempat orang tersebut kini sudah melakukan isolasi mandiri.

"Dari 150 pedagang pasar yang ikut rapid test, empat orang hasilnya reaktif, dan sudah ditindaklanjuti oleh tes swab, dan orangnya sudah diisolasi. Hasil dari tes swab-nya belum keluar," katanya.

Dia menjelaskan, rapid test itu merupakan tindak lanjut dari adanya kasus seorang pedagang Pasar Leuwipanjang yang dinyatakan positif Covid-19. Pasar tersebut juga sudah dilakukan penutupan sementara oleh Satpol PP bersama PD Pasar Bermartabat.

Selain di pasar tersebut, Rita mengatakan, pihaknya juga bakal melakukan rapid test di Pasar Sadang Serang dan Pasar PKL Haurpancuh karena di tempat itu juga ada sejumlah pedagang yang dinyatakan positif Covid-19.

"Pasar Sadang Serang belum, Haurpancuh juga belum, rencananya pekanini, harus ada perjanjian dulu dengan Dirut PD Pasar Bermartabat dan pedagangnya," katanya.

Sejauh ini, kata dia, ada 358 kasus kumulatif Covid-19 di Kota Bandung, namun hanya 167 kasus yang masih aktif. Dari kasus yang masih aktif tersebut ada 55 pasien yang dirawat di rumah sakit, sedangkan lebih banyak orang yang melakukan isolasi mandiri karena tidak bergejala.

"Kita harus agresif, tracing (menelusuri) terus, tentunya kepada kelompok berisiko tinggi, termasuk aparat kewilayahan dan tenaga medis," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement