REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung menutup Pasar Leuwipanjang pasca diketahui aktivitas jual beli para pedagangnya. Diketahui, seorang pedagang dinyatakan positif Covid-19 sehingga pasar harus ditutup. Namun para pedagang tetap beraktivitas Rabu (10/6) pagi.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan terjadi miskomunikasi sehingga Rabu (10/6) pagi pasar tetap beroperasi. Namun, pihaknya sudah melakukan koordinasi sehingga pasar kembali ditutup akibat ada seorang pedagang yang terpapar Covid-19.
"Mungkin salah persepsi (waktu penutupan) tapi tadi sudah ditutup. Kita melakukan dengan baik-baik," ujarnya, Rabu (10/6). Dia mengatakan, para pedagang belum mengetahui hingga kapan penutupan dilakukan.
Ia pun meminta kepada PD Pasar untuk memasang papan pengumuman menjelaskan informasi penutupan sementara hingga 23 Juni. Menurutnya, pihaknya akan menyiagakan personel berpatroli mengantisipasi pedagang berjualan kembali.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita mengatakan salah seorang pedagang di Pasar Leuwipanjang dinyatakan terpapar Covid-19. Informasi tersebut sekaligus meralat pernyataan Wali Kota Bandung yang mengatakan terdapat dua orang di Pasar Leuwipanjang yang positif corona.
Selain itu, dua orang pedagang di Pasar Sadang Serang dinyatakan positif Covid-19 termasuk satu orang pedagang di Pasar Haurpancuh. Kasus positif terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung tiap hari terus bertambah. Hingga Selasa (9/6) sore merujuk kepada data di situs Pusat Covid-19 Kota Bandung telah mencapai 353 orang. Terdiri atas 40 orang meninggal dunia, 145 orang sembuh dan dirawat 168 orang.
Orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 4.210 orang terdiri dari 3.928 orang telah selesai dipantau, 282 orang masih dalam pemantauan. Pasien dalam pengawasan (PDP) 1.065 orang terdiri dari 796 orang selesai diawasi dan 269 masih diawasi.
Kecamatan di Kota Bandung yang menyumbang positif Covid-19 tertinggi berada di Antapani 22 kasus, Bandung Kulon 27 kasus, Cicendo 40 kasus, Cibiru 15 kasus, Coblong 22 kasus, Kiaracondong 17 kasus, Regol 18 kasus dan Cibeunying Kaler dan Bojongloa Kaler masing masing 11 kasus.