Kamis 28 May 2020 18:51 WIB

Kemnaker Apresiasi Bantuan Sampoerna untuk Pekerja Migran

Sekitar 70 ribu pekerja migran harus kembali ke tanah air.

Kementerian Ketenagakerjaan menerima penyaluran bantuan berupa 10 ribu paket hygiene yang terdiri dari 20 ribu masker non medis, 10 ribu botol hand sanitizer, dan 10 ribu kantong serut buatan para pelaku UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan BEDO, Rabu (27/5)..
Foto: dokpri
Kementerian Ketenagakerjaan menerima penyaluran bantuan berupa 10 ribu paket hygiene yang terdiri dari 20 ribu masker non medis, 10 ribu botol hand sanitizer, dan 10 ribu kantong serut buatan para pelaku UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan BEDO, Rabu (27/5)..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan memberikan apresiasi terhadap upaya PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) yang memberikan perhatian kepada para mantan pekerja migran Indonesia yang turut terkena imbas akibat pandemi Covid-19. Perhatian tersebut berupa penyaluran bantuan berupa 10 ribu paket hygiene yang terdiri dari 20 ribu masker non medis, 10 ribu botol hand sanitizer, dan 10 ribu kantong serut buatan para pelaku UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan BEDO.

Bantuan tersebut disalurkan melalui Biro Kerjasama Luar Negeri Kemnaker. "Bantuan ini sangat membantu terutama pekerja migran saat tiba di tanah air dan pulang ke rumahnya. Sejumlah perusahaan juga turut membantu kita dan bantuan juga datang dari ILO (International Labour Organization)," kata Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kemnaker Indah Anggoro Putri, kemarin 

Indah mengatakan, para mantan pekerja migran merupakan kelompok yang turut terdampak pandemi corona (Covid-19). Sampai saat ini sekitar 70 ribu pekerja migran yang harus kembali ke Tanah Air. Menurutnya, gelombang kepulangan pekerja migran masih akan berlanjut. Diperkirakan angkanya bisa menembus 80 ribu pekerja migran hingga akhir tahun ini.

Selain mantan pekerja migran, bantuan juga akan disalurkan kepada kelompok terdampak Covid-19 lainnya, yaitu pekerja industri rumahan dan pekerja sektor informal.

Direktur Sampoerna, Elvira Lianita, mengatakan, inisiatif ini merupakan bentuk peran aktif Sampoerna dalam mendukung pemerintah menangani pandemi Covid-19. Elvira mengatakan, bantuan ini juga melibatkan para pelaku UMKM di Pasuruan, Blora, Rembang, Jember, Banyuwangi, dan Bali, yang turut terimbas akibat pandemi Covid-19.

"Ada sekitar 300 pelaku UMKM binaan yang dilibatkan dalam pengadaan masker kain, kantong masker, dan hand sanitizer yang dibuat oleh UMKM di Bali, dan telah mendapatkan surat izin dari Kemenkes (BPOM). Sehingga, produk yang dihasilkan dijamin sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan," ujar Elvira.

Sampoerna, sambung Elvira, juga telah bekerja sama dengan mitra CSR, Gugus Tugas, dan pemerintah daerah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Surabaya, Solo, Pasuruan, Karawang, Bali, dll dalam menangani penyebaran Covid-19.

Beberapa kontribusi yang telah dilakukan antara lain memberikan 14 ventilator dan alat pelindung diri (masker medis dan non-medis, baju hazmat)  kepada berbagai rumah sakit di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur termasuk di kota Surabaya melalui pemerintah provinsi dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat, serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Sebelumnya, Sampoerna juga menyalurkan bantuan berupa 5.500 paket sembako kepada warga prasejahtera di lima kotamadya di DKI Jakarta pada Kamis (21/5) lalu. Bantuan sembako ini terdiri dari beras, minyak goreng, gula, garam, dan teh. Bantuan ini disalurkan melalui Yayasan Senyum untuk Negeri (SUN) dan berkolaborasi dengan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu Kolaborasi Sosial Berskala Besar.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement