REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Malam takbiran di kawasan Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor dipadati ratusan Pedagang Kali Lima (PKL) musiman. Mereka mayoritas berjualan baju lebaran untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah yang jatuh pada Ahad (24/5).
Bersama TNI-Polri, Pemkot Bogor melakukan patroli keliling dengan titik akhir di kawasan Pasar Anyar Bogor. Para lapak PKL musiman itu pun langsung digusur.
Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustiansyah menjelaskan, pihaknya sengaja membidik PKL musiman tersebut. Pasalnya, pihaknya telah memberikan kesempatan bagi mereka mencari nafkah selama bulan Ramadhan.
"Titik akhirnya, kita lakukan pembersihan di area yang diisi oleh lapak-lapak para PKL selama bulan Ramadhan kemarin," kata Agustiansyah di lokasi, Sabtu (23/5) malam.
Saking banyaknya PKL musiman, Agustiansyah mengaku tak mampu menghitung jumlah mereka. Namun, berkat bantuan dari TNI-Polri, Agustiansyah mengatakan, lapak PKL akan dapat dibersihkan, meskipun jelang shalat Idul Fitri sekalipun.
"Kita bersihkan lapak-lapak tersebut sampai besok. Sehingga warga Bogor bisa nyaman menikmati Idul Fitri-nya," ucap dia.
Agustiansyah menambahkan, pihaknya akan menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pengawasan secara bergantian. Demikian, PKL itu tak lagi berjualan di Jalan Dewi Sartika tersebut.
"Kita akan koordinasi dengan Perumda Perusahaan Daerah (PD) Pasar Pakuan Jaya, bagaimana nanti para pedagang di luar bisa masuk ke dalam kios pasar," jelas dia.
Direktur Utama Perumda PD Pasar Pasar Pakuan Jaya, Muzakir mengatakan, membludaknya PKL musiman itu lantaran banyak mal yang tutup selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebagaian besar merupakan pedagang yang memiliki kios di dalam Pasar Anyar.
PD Pasar Pasar Pakuan Jaya, kata dia, telah mengimbau agar para pedagang menutup lapaknya lebih awal. Namun, lantaran masih banyaknya pengunjung hingga malam hari, para PKL juga tergiur untuk berjualan.
"Sebagaian masyarakat tetap berpedoman mau lebaran itu wajib ada baju baru. Jadi ada beberapa (pedagang) yang masih melayani pakaian," kata Muzakir.
Muzakir menambah, pihaknya sempat memberlakukan aturan di kawasan Pasar Anyar tak lagi ada PKL. Namun, dia mengaku kesulitan membendung para pengunjung pada musim lebaran.
"Di sini sudah pernah diatur untuk clear dari PKL pas musiman gini. Ini dari mana mereka? Sebagaian dari pemilik kios di dalam Pasar Anyar. Mangkanya habis lebaran kita minta gak berjualan, balik lagi ke dalam pasar," jelas dia.