Sabtu 23 May 2020 02:10 WIB

RSD dr Soebandi Jember Miliki TCM untuk Uji Swab Covid-19

RSD dr Soebandi sudah mendapat kiriman cartridge untuk TCM pekan lalu.

Petugas medis menunjukkan sampel lendir peserta saat tes swab Covid-19. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas medis menunjukkan sampel lendir peserta saat tes swab Covid-19. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER, JAWA TIMUR -- Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember memiliki alat tes cepat molekuler (TCM) untuk melakukan pemeriksaan swab pasien yang diduga terpapar Covid-19 baik yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP).

"Memang benar RSD dr Soebandi yang merupakan rumah sakit kebanggaan warga Jember itu sudah memiliki alat pemeriksaan Covid-19," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jember Gatot Triyono dalam siaran pers yang diterima Antara di Jember, Jumat (22/5) malam.

Baca Juga

Menurutnya RSD dr Soebandi sebenarnya sudah memiliki TCM, namun hanya membutuhkan alat konversi yakni cartridge untuk pemeriksaan Covid-19. Kiriman cartridge dari Kementerian Kesehatan sudah diperoleh pekan lalu.

"Untuk mengoperasionalkannya, petugas medis mendapatkan pelatihan secara daring oleh Kemenkes hingga akhirnya bisa melakukan pemeriksaan Covid-19," ucap mantan Camat Kaliwates itu.

 

Ia menjelaskan alat tersebut berada di ruang Instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSD dr Soebandi. Ruangan itu disebutnya telah memenuhi standar bio safety level 2. Sudah ada ODP dan PDP yang melakukan pemeriksaan menggunakan alat itu sejak dioperasikan.

RSD dr Soebandi juga bahkan kini ditunjuk sebagai laboratorium rujukan untuk wilayah eks Keresidenan Besuki yang meliputi Kabupaten Jember, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi.

"Rumah sakit di enam kabupaten/kota itu bisa langsung merujuk pemeriksaan Covid-19 di RSD dr Soebandi Jember, sehingga tidak perlu ke Jakarta untuk kirim swab dan hasil final pemeriksaan sudah dapat diketahui dengan cepat," katanya.

Saat ini, lanjut dia, Kemenkes menginstruksikan agar alat TCM itu digunakan hanya untuk memeriksa ODP dan PDP karena keterbatasan cartridge dari Kemenkes, sehingga untuk penapisan atau screening, cukup menggunakan tes cepat (rapid test).

Gatot mengatakan pemeriksaan dengan alat TCM itu sudah bisa mendapatkan hasil final dan hasilnya akan dikirimkan ke rumah sakit yang merujuk, sehingga bisa segera untuk melakukan penanganan kepada pasien.

"Tahapan pemeriksaan menggunakan alat TCM hampir sama dengan test PCR (polymerase chain reaction) yakni diambil swabnya dua kali pada hari pertama dan kedua," katanya.

Kemudian dimasukkan ke dalam viral tansport medium (VTM), dan VTM disimpan dalam boks es dan bisa dikirimkan ke RSD dr Soebandi untuk dilakukan pemeriksaan swabnya.

Hasil diagnosis Covid-19 dari alat tes itu tidak terlalu lama dapat diketahui yakni sekitar 60 menit. Selama ini untuk mengetahui hasilnya cukup lama yakni tiga minggu ke depan.

"Hasil pemeriksaan yang cepat keluar itu diharapkan bisa langsung untuk mempercepat penanganan kepada pasien, sembuh lebih cepat, dan penularan serta penyebarannya segera berakhir," ujarnya.

Kendati demikian, Gatot mendorong masyarakat agar tetap mematuhi anjuran kesehatan, seperti social distancing, phsycal distancing, memakai masker, cuci tangan, dan menjaga kesehatan karena virus corona sangat berbahaya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement