Jumat 15 May 2020 01:50 WIB

Delapan Sektor yang Menawarkan Peluang Ekonomi Versi Sandi

Hasil diskusi Sandi dengan Hotman Paris menunjukkan permintaan jasa hukum meningkat.

Pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan paparannya dalam acara kebangkitan ekonomi Indonesia.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan paparannya dalam acara kebangkitan ekonomi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno menggelar webinar bertajuk 'Menjadi Investor di Masa Pandemi Covid-19' yang diadakan 12 Bros dan dimoderatori Dingly Olivia pada Kamis (14/5) malam WIB. Menurut Sandi, pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia dan seluruh dunia merupakan suatu keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meski dalam keadaan turbulensi ekonomi, kata dia, ternyata masih ada satu optimisme di dunia investasi.

Sandi pun membagikan tips tentang karakter Mandarin yang selalu diajarkan mentor-mentornya kala merintis dunia usaha. Bagi dia, krisis atau wei-ji bagaikan dua sisi mata uang di koin yang sama. Kedua kondisi itu selalu dalam suatu kesatuan. Pun dengan pandemi Covid-19, menurut Sandi, kondisinya juga sama. "Crisis artinya danger plus opportunity. Wei-ji atau krisis artinya berbahaya dan peluang," kata Sandi.

Dia pun memaparkan ada delapan sektor yang menawarkan peluang ekonomi atau mengalami potensi kinerja positif di kala banyak yang menurun. Sandi menyebut, sektor kesehatan, baik fasilitas dan alat kesehatan (alkes) malah sekarang permintaan meningkat. "Semua ingin masuk berinvestasi di sektor kesehatan," ucap Sandi.

Kemudian, sektor teknologi, khususnya telekonferensi yang sangat booming. Sandi menjelaskan, hadirnya pandemi Covid-19 ternyata menciptakan disrupsi di sektor pendidikan. Karena itu, hadirnya MOOC menjadi peluang bagi siapa pun yang ingin menamkan modalnya di sektor tersebut. "Selama ini pendidikan terbatas di ruang kelas, sekarang dengan ada massive online open course (MOOC) luar biasa pertumbuhannya," kata wakil gubernur DKI periode 2017-2018 tersebut.

Selanjutnya, sektor digital juga tidak terpengaruh pandemi Covid-19. Sandi memiliki data, mereka yang menanamkan investasi di sektor digital malah meningkat sampai 120-160 persen. Kelima, makanan (food), khususnya cepat saji dan makanan beku (frozen food), atau yang terhubung dengan dunia digital memperlihatan kinerja yang positif. "Biotech, perusahaan-perusahaan yang bergerak untuk mencari bagaimana kita menghentikan pandemi selanjutnya, (sektor) ini akan meningkat juga," ucap Sandi yang mengaku sudah berada di rumah selama 63 hari beruntun.

Dia menyebut, sektor legal yang ternyata menawarkan peluang besar. Dia mengaku, hasil diskusi daring dengan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, ternyata terungkap permintaan atas jasa hukum, terutama terkait dengan digital juga meningkat. Sektor terakhir yang menawarkan peluang adalah clean energi, yaitu energi baru-terbarukan atau ramah lingkungan.

Menurut Sandi, masyarakat tentu senang dengan kondisi Jakarta sekarang yang polusinya menurun, sehingga kualitas udara yang dihirup mirip di Papua. "Karena kita dalam rumah saja melihat udara di Jakarta sekarang sudah biru. Langit biru, udara segar sama seperti di Papua," kata Sandi.

Pertanyaan terakhir, kapan dan di mana seseorang harus berinvestasi, Sandi memiliki jawaban tersendiri berdasarkan pengalamannya selama ini menekuni dunia usaha. "Saya percaya kita harus berinvestasi di tanah kita membesarkan bisnis kita, di Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement