REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan ada penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 689 orang dalam 24 jam terakhir. Sehingga, sampai Rabu (13/5) pukul 12.00 WIB, ada total 15.438 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan data, penambahan 689 kasus baru dalam sehari merupakan yang terbanyak sejak pemerintah mengumumkan adanya pasien positif Covid-19 di Indonesia.n Meski jumlah kasus baru melonjak, namun jumlah pasien sembuh juga meningkat sebanyak 224 orang, sehingga total keseluruhan pasien sembuh sebanyak 3.287 orang. Sementara jumlah meninggal bertambah 21 orang sehingga jumlah pasien meninggal karena Covid-19 sebanyak 1.028 orang.
"Konfirmasi positif yang kita dapatkan hari ini bertambah 689 orang sehingga totalnya menjadi 15 438 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (13/5).
Yurianto mengungkap jumlah kabupaten/kota yang sudah melaporkan kasus positif Covid-19 juga bertambah tiga daerah sehingga total 379 kabupaten/kota di seluruh provinsi. Ia menerangkan, hasil itu didapat setelah dilakuan pemeriksaan sebanyak 169.195 spesimen dari 123.572 pasien baik menggunakan Real Time PCR maupun dengan pemeriksaan tes cepat molekuler.
Untuk akumulasi orang dalam pemantauan (ODP) yang didapat dari kasus positif sejak awal berjumlah 256.299 orang. Yurianto menjelaskan, sebagian besar dari jumlah ODP sudah selesai dilakukan pemantauan. Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP) secara akumulatif sejak awal hingga sekarang berjumlah adalah 33.042 orang yang sebagian di antaranya sedang menunggu pemeriksaan laboratorium.
"Dari data-data yang kita dapatkan, masih kita yakini bahwa kasus penularan di masyarakat masih terus terjadi. Karena itu tidak henti hentinya kami mengingatkan agar melakukan upaya untuk mencegah ini bersama-sama," ujar Yurianto.
Yurianto menilai edukasi melalui keluarga menjadi langkah penting untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19. Melalui keluarga, diharapkan bisa mengingatkan anggota keluarga lainnya untuk senantiasa menerapkan norma hidup baru dalam melawan Covid-19.
Sebab, selama vaksin dan obat Covid-19 belum ditemukan, maka semua orang diharuskan mengubah tatanan hidup dengan norma yang baru. "Dengan membiasakan mencuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, tidak mudah menyentuh wajah baik mulut hidung mata, menggunakan masker itu adalah cara yang terbaik," katanya
"Selalu menjaga cara fisik setidak-tidaknya satu meter pada saat kita melakukan kontak sosial dengan orang lain, tidak berkumpul, batasi waktu kalau memang ada kepentingan keluarga rumah," katanya.