Kamis 02 Apr 2020 00:11 WIB

300 Siswa Setukpa Positif Belum Tentu Covid-19

300 siswa Setukpa kini menjalani isolasi di bawah pantauan.

300 siswa Sekolah Inpektur Polisi (SIP) angkatan 49 di Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polri (Setukpa Lemdikpol), Sukabumi, Jawa Barat, positif Covid-19 berdasarkan hasil tes cepat.
Foto: Antara/Budiyanto
300 siswa Sekolah Inpektur Polisi (SIP) angkatan 49 di Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polri (Setukpa Lemdikpol), Sukabumi, Jawa Barat, positif Covid-19 berdasarkan hasil tes cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 300 siswa Sekolah Inpektur Polisi (SIP) angkatan 49 di Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polri (Setukpa Lemdikpol), Sukabumi, Jawa Barat, positif Covid-19 berdasarkan hasil tes cepat. Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Pol Musyafak mengatakan 300 siswa tersebut kini berstatus sebagai orang dalam pengawasan (ODP).

Sebanyak 1.500 siswa SIP angkatan 49 sebelumnya menjalani test cepat lalu ditemukan bahwa 300 siswa di antaranya mendapatkan hasil tes yang positif. Mereka pun langsung menjalani masa isolasi.

Baca Juga

"Hanya saja berdasar rapid test itulah orang kadang-kadang oh positif, kadang belum tentu Covid-19. Walaupun demikian tetap saya tangani seperti halnya menangani orang dalam pengawasan (ODP) kasus pandemik Covid-19," ujar Musyafak saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (1/4).

Hal itu karena test cepat hanya memeriksa antibodi dan tidak secara spesifik mengecek keberadaan Covid-19 di tubuh pasien.

"Karena rapid test kan hanya memeriksa antibodi. Antibodi tidak spesifik Covid-19," ucap Mustafak menjelaskan.

Dia mengatakan, selama masa isolasi 14 hari di Setukpa Lemdikpol Sukabumi, Jawa Barat, ratusan siswa tersebut dipantau kondisi kesehatannya dan diberikan injeksi vitamin C dan obat penguat imunitas tubuh. "Dengan harapan, imunitas atau kekebalan atau daya tahan tubuh mereka meningkat, seandainya kalau itu memang ada infeksi virus. Tapi ini kan belum bisa dikatakan Covid-19," tuturnya.

Musyafak menambahkan, nantinya setelah masa isolasi dua pekan, akan dilakukan pemeriksaan swab kepada 300 siswa tersebut untuk mengecek keberadaan virus Corona di tubuh mereka.

Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan 1.200 siswa Setukpa lainnya yang dinyatakan negatif rapid test, telah dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Namun, mereka tetap diwajibkan untuk isolasi mandiri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda daerahnya dengan pengawasan.

"(Yang negatif) melaksanakan cuti dan mereka tetap menjalankan isolasi mandiri yang dilaksanakan di SPN jajaran selama 14 hari ke depan," kata Argo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement