REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengaku tidak ada pos keamanan di sekitar TKP penembakan di Kuala Kencana, Timika. KKB diduga masuk area PT Freeport melalui jalan setapak dan melakukan penembakan dari jarak yang relatif dekat.
"Memang di sekitar perkantoran dan pemukiman di Kuala Kencana tidak ada pos keamanan, bahkan tidak dipagar sehingga memudahkan siapapun yang ingin masuk ke kawasan itu tanpa melalui gerbang utama," kata Irjen Waterpauw, Rabu (1/4).
Dia menjelaskan, dari laporan yang diterima seusai melakukan penembakan KKB pimpinan Joni Botak melarikan diri ke hutan yang berada di samping perkantoran. Pengejaran masih dilakukan tim gabungan TNI-Polri namun hingga kini belum membuahkan hasil.
"Saat melakukan penembakan dilaporkan delapan orang KKB dengan membawa tiga pucuk senjata api serta senjata tradisional," kata Waterpauw.
Ia menambahkan, aksi penembakan di Kuala Kencana baru pertama kali terjadi sejak 1995 lalu. "Kami akan melakukan rapat guna membahas berbagai hal termasuk pengamanan kawasan Kuala Kencana guna menghindari terulangnya kasus penembakan terhadap warga sipil," ujar dia yang masih berada di Timika bersama Pangdam XVII Cenderawasih.
Penembakan yang terjadi Senin (30/3) menyebabkan satu karyawan berkebangsaan Selandia Baru meninggal, dua luka serius dan empat luka ringan. Saat ini, manajemen PT Freeport memberlakukan kerja dari rumah kepada karyawan yang bekerja di Kuala Kencana.