Selasa 31 Mar 2020 07:37 WIB

Pembukaan Sidang DPR, Mayoritas Anggota Hadir Virtual

DPR akan terus mencermati dan mengevaluasi perkembangan penanganan wabah corona.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Gita Amanda
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, membuka Sidang DPR pada Senin (30/3) yang mayoritas dihadriri anggotanya secara virtual.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, membuka Sidang DPR pada Senin (30/3) yang mayoritas dihadriri anggotanya secara virtual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani membuka masa persidangan ke-III 2019-2020, Senin (30/3) siang lalu. Puan mengatakan rapat tersebut dihadiri 45 anggota DPR secara fisik dan 297 anggota DPR lainnya secara virtual.

"Rapat paripurna kita lakukan secara khusus untuk mengatisipasi pandemi Covid-19, yaitu dengan melakukan waspada Covid-19, yang mana yang hadir merupakan perwakilan fraksi dan 17 AKD," kata Puan dalam konferensi pers usai membuka sidang.

Baca Juga

Dalam pidatonya, Puan menyampaikan belasungkawa terhadap meninggalnya korban dari dampak wabah virus corona di Indonesia. Termasuk dua anggota DPR yang meninggal akibat Covid-19.

"Pada kesempatan ini juga, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk rekan kita, Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah III Fraksi PDI Perjuangan, Bapak H. Imam Suroso yang telah meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 dan Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tenggara Fraksi Gerindra, Bapak Drs. H. Imran, M.Si yang telah meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 28 Maret 2020.  Semoga almarhum diberi tempat yang terbaik di sisi-Nya," ujarnya.

Selain itu mantan Menko PMK tersebut juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam menangani wabah virus corona. Ia memastikan DPR akan terus mencermati dan mengevaluasi perkembangan penanganan wabah tersebut agar dapat berlangsung secara efektif.

"DPR meminta pemerintah, baik itu dengan mengoptimalkan peran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona yang berada di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun melalui Kementerian/Lembaga terkait lainnya," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement