REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Para kerabat dan pejabat yang melayat ke kediaman ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sujiatmi Notomiharjo, menjalani pemeriksaan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Pemeriksaan berupa penyaringan (screening) dan suhu tubuh. Selain itu, dilakukan pengaturan jarak kursi antarpelayat.
Proses screening untuk memastikan yang hadir hanya keluarga, kerabat dan pejabat. Sebab, sebelumnya Presiden Jokowi sudah meminta masyarakat dan para menteri untuk mendoakan almarhumah dari rumah dan tidak perlu datang melayat ke rumah duka.
"Untuk masuk ke dalam memang diatur jarak dan waktu, tempat duduk juga sudah diatur jaraknya sehingga tidak terjadi penumpukan, diatur juga waktunya nanti bergantian," kata Komandan Kodim 0735/Surakarta Letkol Inf Wiyata Sempana Aji kepada wartawan di rumah duka di Jalan Pleret Raya No 9A, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Kamis (26/3).
Menurutnya, pelayat yang akan masuk dilakukan penyaringan dan diutamakan keluarga serta para pejabat. Perwakilan dari keluarga dan paspampres berada di pintu masuk untuk melakukan screening. Karena imbauannya memang mendoakan dari rumah atau melakukan shalat ghaib dari rumah.
Terkait susunan kursi sudah ditata dengan jarak satu meter. Sedangkan waktu pelayat masuk hanya 5-10 menit bagi yang masuk ke dalam ruang utama. Sedangkan pelayat yang berada di luar waktunya fleksibel.
"Kemudian juga yang pasti dari jumlah karangan bunga yang datang menunjukkan beliau almarhumah sosok yang dicintai masyarakat dan kita harapkan jangan sampai ini mengabaikan imbauan yang sudah disampaikan oleh pemerintah," ucapnya.
Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia di Rumah Sakit Slamet Riyadi Solo pada Rabu (25/3) pukul 16.45 WIB. Jenazah ibunda Jokowi akan dimakamkan di permakaman keluarga di Mundu, Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Kamis (26/3) pukul 13.00 WIB.