REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Pengusaha wisata dan travel Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Sapril Sembiring mengenang ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomiharjo sebagai sosok yang ramah dan sederhana. Pengalaman itu dirasakan Sapril saat berkesempatan mendampingi Sudjiatmi dan puluhan rekan-rekannya berwisata ke Pulau Bintan dan Pulau Penyengat pada bulan Maret tahun 2015. "Sekitar dua hari kami mendampingi Ibu Sudjiatmi. Beliau orangnya sangat ramah, sederhana dan apa adanya," kenang Saprildi Tanjungpinang, Rabu (25/3) malam.
Sapril bercerita selama ditangani oleh pihaknya, Sudjiatmi juga tidak pernah menyampaikan keluhan atas pelayanan yang telah diberikan. Sudjiatmi pun tidak menolak ketika diajak makan siang di salah satu pondok wisata dengan duduk bersila dan berhidang, sesuai ciri khas orang melayu di Kepri.
Bahkan, ketika Pemkot Tanjungpinang menawarkan bantuan untuk pemakaian kapal penyeberangan ke Pulau Penyengat, dengan halus ditolak oleh Sujiatmi, karena merasa sudah diurus oleh perusahaan perjalanan dN wisata yang menanganinya. "Beliau juga tidak ingin menginap di hotel mewah, dan begitu menikmati perjalanan mangrove tour, Pantai Trikora, hingga Pulau Penyengat kala itu," ujarnya.
Sapril turut mendoakan almarhumah serta keluarga yang ditinggalkan. Dia berharap Presiden Jokowi dan keluarga tetap tabah dan tegar. "Semoga almarhumah Ibu Sudjiatmi husnul khotimah. Diampuni dosa-dosanya dan diterima di sisi Allah SWT," tambah Sapril.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Ibu Presiden Jokowi yakni Sudjiatmi Notomihardjo wafat di Solo pukul 16.45 WIB. Sudjiatmi lahir pada 15 Februari 1943 dan kemudian menikah dengan Widjiatno Notomihardjo yang memiliki empat orang anak. Jokowi adalah anak pertama dari kedua pasangan suami-istri itu yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961.