Jumat 20 Mar 2020 15:40 WIB

Presiden: Pangkas Belanja tak Penting untuk Tangani Corona

Presiden Jokowi meminta anggara belanja tak penting dipangkas untuk tangani corona.

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020). (Antara/Hafidz Mubarak)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020). (Antara/Hafidz Mubarak)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk memangkas alokasi anggaran yang tidak prioritas. Jokowi meminta anggaran itu direalokasikan kepada belanja untuk penanganan virus corona (Covid-19).

"Saya perintahkan kepada semua menteri dan pemerintah daerah untuk memangkas rencana belanja APBN dan APBD yang tidak prioritas, banyak sekali, anggaran perjalanan dinas, rapat-rapat, pembelian barang-barang yang tidak prioritas saya minta dipangkas," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas mengenai kebijakan moneter dan fiskal melalui telekonferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (20/3).

Baca Juga

Anggaran yang dianggap tidak penting seperti perjalanan dinas atau rapat. Jokowi meminta agar anggaran di pemerintah pusat dan daerah saat ini difokuskan pada tiga hal yakni anggaran kesehatan terutama penanganan Covid-19, jaring pengaman sosial seperti program bantuan sosial untuk memitgasi dampak Covid-19 ke perekonomian, serta insentif ekonomi bagi pelaku usaha, termasuk UMKM agar tetap bisa melakukan produksi.

Prioritas Bantuan Sosial itu seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako yang diminta Jokowi untuk segera diterapkan dan dievaluasi berkala. 

"Saya sudah minta fokus tiga hal saja yaitu pertama bidang kesehatan terutama dalam upaya pengendalian Covid-19, kedua social safety net (jaring pengaman sosial) ketiga berkaitan dengan insentif ekonomi bagi pelaku usaha dan UMKM sehingga mereka tetap bisa berproduksi dan terhindar dari terjadinya PHK," ujarnya.

Jokowi juga meminta pemerintah pusat serta seluruh kepala daerah untuk memprioritaskan upaya-upaya memitigasi dampak Covid-19 ke perekonomian. Misalnya, kebijakan pusat dan daerah harus mampu menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan pandemi Covid-19 ini.

"Saya perintahkan kepada baik di kementerian, pemerintah daerah, gubernur, bupati, walikota, melakukan hal yang sama. Daya beli masyarakat harus betul-betul jadi perhatian terutama rakyat kecil," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta anggaran Dana Desa segera dicairkan, terutama untuk program padat karya. "Agar dana desa segera direalisasikan terutama untuk hal berkaitan padat karya tunai, dan juga membantu penanganan COVID-19 ini harus diperbanyak. Dan saya perlu tekankan sekali lagi program padat karya tunai di semua kementerian lembaga harus diperbanyak," jelas Jokowi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement