REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PAN terpilih Zulkifli Hasan menyambangi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (12/3) malam. Pertemuan itu membicarakan sejumlah isu, mulai dari virus corona hingga peluang kerja sama di Pilkada 2020.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut, ada beberapa hal yang dibicarakan. Berdasarkan pembahasan, Airlangga mengakui adanya peluang kerja sama untuk menghadapi Pilkada 2020.
"Kami membahas soal pilkada yang kami hadapi tahun jni ada beberapa wilayah, daerah, provinsi, kabupaten, kota antara PAN dan Golkar ada irisan untuk kerja sama di pilkada," kata Airlangga usai menggelar pertemuan.
Selain itu, Airlangga mengatakan, pertemuan ini juga berbicara soal tantangan ketidakpastian di dunia, mulai terkait virus corona, hingga perlambatan ekonomi dunia yang berpengaruh ke gejolak harga minyak. Ia menyebut, Golkar dan PAN sepakat untuk kepentingan bangsa negara, stabilitas politik lebih penting.
"Artinya silaturahim dan kerja sama parpol kita perlu dilakukan lebih baik dan ada pengertian bersama masalah kebangsaan," kata Airlangga.
Airlangga yang juga Menteri Koordinator Perekonomian juga meminta dukung pada PAN soal perumusan Omnibus Law Perpajakan dan Cipta Kerja. "Kami sepakat ini segera dibahas dan kita carikan jalan keluar terbaik dan kita selesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama," ucap Airlangga.
Sementara Zulhas menyebut, agenda utama pertemuan itu adalah untuk mengundang Airlangga dan Sekjen Golkar Lodewijk Paulus untuk hadir ke pelantikan kepengurusan PAN. Terlepas dari agenda tersebut, Zulhas yang didampingi senior PAN Hatta Rajasa dan Sutrisno Bachir juga mengakui membahas berbagai hal seperti yang telah disampaikan Airlangga.
"Dari diskusi panjang itu, kita paham sepakat bahwa ini persoalan kita bangsa persoalan bersama. Saling menyalahkan tidak akan menyelesaikan persoalan. Kami siap menghadapi situasi ini," kata dia.
"Dengan kebersamaan soliditas kita bisa mengatasi persoalan yang kita hadapi. Kita bicara Omnibus law, pilkada dan lain lain. Saya kira demikian," ujar Zulhas menutup.