Rabu 11 Mar 2020 21:03 WIB

Aktivitas Pelabuhan Batuampar Turun 50 Persen

Sulitnya bahan baku membuat produksi di Batam juga terhambat.

Ilustrasi. Sejumlah petugas mengawasi pembongkaran kontainer muatan kapal tongkang Bina Marine 76 di Pelabuhan Batuampar, Batam, Kamis (13/3). (Antara)
Foto: Antara
Ilustrasi. Sejumlah petugas mengawasi pembongkaran kontainer muatan kapal tongkang Bina Marine 76 di Pelabuhan Batuampar, Batam, Kamis (13/3). (Antara)

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM -- Aktivitas ekspor dan impor di Pelabuhan Batuampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, menurun sekitar 50 persen. Penurunan ini ditengarai sebagai imbas dari wabah Covid-19.

"Kegiatan di pelabuhan sudah pasti turun, perkiraan kami mungkin 50 persen karena banyak bahan baku industri berasal dari China," kata Ketua Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Batam, Osman Hasyim di Batam, Rabu (11/3).

Selama ini, industri manufaktur di Batam bergantung pada bahan baku dari China. Sejak Covid-19 meluas, distribusi bahan baku melalui pelabuhan Batuampar terganggu.

Selain itu, sulitnya bahan baku membuat produksi di Batam juga terhambat, sehingga ekspor pun terganggu. Meski begitu, ia menyatakan optimistis kondisi tersebut segera berlalu, bila pemerintah dan pelaku usaha setempat memanfaatkan peluang.

Batam, kata dia, memiliki peluang di bidang maritim yang besar. Apabila pemerintah membuat kebijakan yang tepat, dapat mengubah kondisi menjadi positif.

Sementara itu, Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam, Muhammad Rudi juga mengakui, penyebaran Covid-19 berdampak pada kegiatan usaha di pelabuhan.

"Kami berharap masalah virus ini bisa selesai sehingga bisa meningkatkan kembali kegiatan usaha khususnya di Batam," kata Rudi.

BP Batam sengaja mengumpulkan pelaku usaha di pelabuhan untuk mendengarkan langsung kendala yang dihadapi, sekaligus mencari solusinya. "Mereka menyampaikan terkait dengan Perka 2018u, Perka akan kami tinjau ulang sesuai dengan Peraturan Menhub dan Peraturan Menkeu sehingga perka yang baru tidak merugikan pelaku usaha di pelabuhan dan BP Batam selaku pengelola pelabuhan," kata dia.

 

sumber : ANTARA

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement