Ahad 08 Mar 2020 18:27 WIB

Kasus Corona di Indonesia, 6 Positif dan 21 Suspek

Pemerintah yakin seluruh pasien dapat segera sembuh dan dipulangkan.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengkonfirmasi bertambahnya kasus corona dari 4 kasus menjadi 6 kasus. Sedangkan, sebanyak 21 orang dinyatakan sebagai suspek virus corona.

Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan dengan perawatan yang baik, seluruh pasien positif corona tersebut dapat segera sembuh dan dapat dipulangkan ke rumah masing-masing. Saat ini, kondisi empat pasien positif corona sebelumnya dinyatakan semakin membaik. 

Baca Juga

Yuri menyebut kasus 1 dan kasus 2 sudah tak mengalami demam dan gejala apapun. Sedangkan kasus 3 dan kasus 4 juga tak mengalami demam dan pileknya berkurang, tetapi kedua pasien masih mengalami batuk.

Namun, tak ada jaminan pasien yang nantinya dinyatakan sembuh dari virus corona kemudian tak akan tertular kembali. Menurut dia, hingga saat ini memang tak ada laporan adanya pasien yang telah sembuh lalu mengalami kambuh. Namun, pasien tersebut dapat kembali tertular virus corona jika melakukan kontak dekat dengan pasien positif.

Terkait dua kasus terbaru, ia menyatakan, kasus kelima merupakan pengembangan dari klaster Jakarta dan kasus keenam merupakan WNI ABK kapal Diamond Princess. 

Hasil laboratorium positif corona keluar pada Ahad siang ini. “Dari hasil pemeriksan laboratorium kita menambah lagi dua kasus positif,” ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Ahad (8/3).

Ia memerinci kasus kelima merupakan hasil dari penelusuran kontak dari kasus 1 yang melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang dalam acara pesta dansa. Pasien pun telah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Sedangkan, kasus keenam yang merupakan ABK kapal Diamond Princess sebelumnya telah dinyatakan sebagai suspek virus corona saat tiba di Pulau Sebaru. Sebelum menjadi positif, kasus keenam pun telah diisolasi terlebih dahulu di Rumah Sakit Persahabatan hingga saat ini.

Menurut Yuri, kasus kelima dan keenam berturut-turut merupakan seorang laki-laki yang berusia 56 dan 36 tahun. Ia juga memastikan, kondisi keduanya dalam keadaan baik dan stabil. Kedua pasien tersebut juga tak dirawat menggunakan alat khusus seperti selang oksigen maupun infus.

“Kondisi kedua-duanya stabil, tidak membutuhkan oksigen, tidak diinfus, sadar penuh, tidak demam, tidak batuk, dan tidak pilek. Jadi kondisinya dalam keadaan baik,” ujar dia.

Pengawasan suspek corona

Saat melakukan konferensi pers pada Ahad siang hari tadi, Yurianto menyebut jumlah kasus yang terkonfirmasi positif yakni masih sebanyak 4 orang dan 23 lainnya dinyatakan masih suspek. Pemeriksaan terhadap suspek virus corona ini dilakukan beberapa kali.

Bahkan, meskipun hasil pemeriksaan dinyatakan negatif, pasien masih belum dapat dipulangkan dan harus menjalani tes pemeriksaan lainnya. “Pada umumnya kita akan melaksanakan selama seminggu, 7 kali pemeriksaan. Mudah-mudahan di ke-8 nya tetap negatif. Tetapi banyak laporan dari rumah sakit di luar bahwa pemeriksaan ke-6, ke-7, ke-8 kadang-kadang menjadi positif,” jelas dia.

Karena itu, pasien suspek lainnya masih harus diisolasi untuk diperiksa lebih lanjut di rumah sakit. Yuri mengatakan, hasil temuan 23 suspect tersebut merupakan hasil pengembangan dari kasus 1 dan juga terdapat kasus baru. Salah satu pasien suspek saat ini tengah dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung.

“Ada beberapa kasus baru yang tidak bagian dari kasus ini. Datang satu-satu yang baru. Seperti dua suspek di Bali baru datang. Tidak merupakan kluster yang lain,” kata Yurianto.

Pemerintah pun akan terus melakukan pelacakan terhadap sub kluster dari kasus 3 dan kasus 4. Sebab, kata dia, keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan penyakit ini dapat dicapai dengan memutus rantai penularan virus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement