Ahad 08 Mar 2020 15:01 WIB

Wakil Bupati: 614 Warga Tembagapura Minta Dievakuasi

Warga minta dievakuasi karena kesulitan dapat bahan makanan menyusul kehadiran KKB.

Sejumlah warga sipil menaiki bus milik PT Freeport Indonesia saat evakuasi di perkampungan Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (6/3/2020).
Foto: Antara/Sevianto Pakiding
Sejumlah warga sipil menaiki bus milik PT Freeport Indonesia saat evakuasi di perkampungan Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (6/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Sebanyak 614 jiwa warga sejumlah kampung di Distrik Tembagapura meminta segera dievakuasi ke Timika pada Ahad petang ini. Pasalnya, mereka kesulitan mendapatkan bahan kebutuhan pokok sejak kehadiran kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah itu akhir-akhir ini.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Ahad, mengatakan warga yang meminta dievakuasi ke Timika itu berasal dari Kampung Banti 1, Banti 2, Opitawak dan Kimbeli.

Baca Juga

"Total masyarakat yang akan dievakuasi Minggu petang ini ke Timika sebanyak 614 orang, yaitu dari Opitawak sebanyak 42 orang, Kimbeli 241 orang, Banti 1 163 orang dan Banti 2 sebanyak 168 orang," ungkap Johnannes.

Berdasarkan laporan dari Kepala Distrik Tembagapura Marthinus Nuboba, katanya, warga yang meminta segera dievakuasi ke Timika itu didominasi oleh warga Suku Amungme yang selama ini merupakan penduduk tetap di wilayah Distrik Tembagapura.

Warga tersebut meminta Pemkab Mimika menyediakan tempat penampungan sementara di Timika. Warga baru akan kembali ke kampung halaman mereka setelah situasi keamanan di Distrik Tembagapura pulih kembali.

Pemkab Mimika, demikian Johannes, kini terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk manajemen PT Freeport Indonesia untuk menyiapkan tempat penampungan sementara bagi warga yang akan dievakuasi dari Tembagapura itu.

Ratusan warga tersebut kini masih menunggu mobil jemputan di Kantor SLD PT Freeport Indonesia di Tembagapura yang akan membawa mereka ke Timika.

"Kami dari Pemkab Mimika sebetulnya bisa memfasilitasi penampungan warga ini, tapi karena permintaan mereka sangat mendadak sehingga kami perlu berkoordinasi dengan semua pihak secara baik dimana tempat yang bisa digunakan untuk menampung warga ini untuk sementara waktu. Tentu kami juga harus memikirkan bagaimana makan-minum mereka (dapur umum), fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus), pelayanan kesehatan dan lain-lain. Sebab warga yang datang ini jumlahnya cukup banyak," tutur Johannes.

Pada Jumat (6/3) dan Sabtu (7/3), warga Distrik Tembagapura yang telah dievakuasi ke Timika sudah berjumlah lebih dari 900 jiwa. Setiba di Timika, mereka langsung diantar menuju rumah kerabatnya di seputaran Kota Timika yaitu Kwamki Lama, SP12, SP13, SP9, Irigasi, SP4, SP2, SP3 dan lainnya.

"Warga yang kemarin dievakuasi dari Tembagapura itu langsung diantar ke rumah keluarganya di Timika. Ada juga yang punya rumah sendiri di Timika. Yang kami khawatirkan begitu warga yang sekarang ini kami tampung di tempat khusus, nanti yang kemarin dievakuasi dari Tembagapura itu juga meminta perhatian yang sama," ujar Johannes.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement