Rabu 04 Mar 2020 17:33 WIB

Gubernur Lampung Sebut Jurnalis Innalillahi....

Empat ajudan gubernur Lampung seusai acara membawa Tuti ke ruangan gubernur.  

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Gubernur Lampun Arinal Djunaidi mengancam secara verbal jurnalis RMOLLampung terkait pemberitaan, dengan ucapan yang tidak sepantasnya kepada profesi jurnalis. Ucapan gubernur terkait atribut keagamaan dan narasi samikna waato’na dan innalillahirojiun dinilai berlebihan.

Jurnalis RMOLLampung Tuti Nurkhomariyah membenarkan adanya ucapan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pada saat sambutan resmi yang dihadiri sejumlah jurnalis dan kepala dinas di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Lampung, Selasa (3/3) siang.

Di tengah sambutan, Gubernur Arinal menanyakan di hadapan jurnalis yang hadir terkait jurnalis RMOLLampung. Tuti pun langsung mengangkat tangannya. "Kamu pake kerudung, samikna waato’na (dengar dan ikuti), jangan sampai innalilahiwainnalilahirojiun (kembali kepada Allah/meninggal)," kata Arinal Djunaidi mengajarkan jurnalis RMOLLampung tersebut agar membuat berita yang baik-baik saja.

Kepada Republika di Bandar Lampung, Rabu (4/3), Tuti Nurkhomariyah, yang pernah menjabat Pemred Teknokra, UKPM di Universitas Lampung tersebut membenarkan ucapan Gubernur Arinal tersebut mengarahkan tunjuk tangannya kepadanya terkait profesinya sebagai jurnalis. “Benar Pak Gubernur bilang begitu kepada saya,” kata Tuti.

Dalam keterangannya, Gubernur Arinal tidak terima berita dirinya ketika hadir di Musda X DPD Partai Golkar Lampung di Graha Wangsa Bandar Lampung, Selasa (3/3). Saat itu, ramai pemberitaan Gubernur Arinal mengenakan seragam Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia juga menjabat ketua DPD Partai Golkar Lampung.

Dalam sambutannya, Arinal juga mengajarkan jurnalis membuat berita yang baik-baik saja. "Tapi kalau ada kasus, saya tidak melarang," katanya. 

“Andai bukan kasus, tapi dibuat kasus, Allahuakbar. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," ujar Arinal Djunaidi.

Tuti Nurkhomariyah menyesalkan ucapan Gubernur Arinal yang mengaikat atribut agama seperti dia menggunakan kerudung terkait dengan profesinya sebagai jurnalis. Ucapan di depan publik, ujar dia, sangat disesalkan apalagi diucapkan seorang gubernur kepala daerah. “Seolah olah saya membuat berita fitnah,” katanya.

Tuti hadir di acara tersebut selain untuk kegiatan gubernur, juga sedang menunggu Kepala Dinas Kesehatan Lampung dr Reihana. Ia ingin mengkonfirmasi terkait infomrasi virus korona (Covid-19) yang sedang marak di Indonesia.

Menurut dia, tidak cukup sampai di acara sambutan gubernur. Ajudan Gubernur Lampung sebanyak empat orang seusai acara membawa Tuti ke ruangan guebrnur.

Di ruang kerjanya, Arinal menyoal berita dan tulisan tentang "Raja Olah" dan apa betul Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan seperti dalam berita berjudul: “Polemik Raja Olah, Herman HN Ya Diolah Saja, Gulanya Harus Menang."

Wartawan RMOLLampung membenarkan bahwa itu pernyataan Herman HN dan ada rekamannya, tidak mengada-ngada, apalagi fitnah. Seseorang yang ada dalam ruangan menyarankan wartawan RMOLLampung minta maaf agar urusannya tidak berkepanjangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement