Rabu 04 Mar 2020 05:31 WIB

Korban Serangan KKSB ke Mobil Patroli Polri Dirawat Jalan

Polisi menyatakan penembakan dilakukan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) terhadap mobil patroli Polsek Tembagapura, Timika, Papua.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian mengonfirmasi kejadian penembakan yang dilakukan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) terhadap mobil patroli Polsek Tembagapura, Timika, Papua. Terdapat satu anggota kepolisian yang terkena serpihan kaca karena kejadian tersebut.

"Benar telah terjadi penembakan terhadap mobil patroli Polri di Papua," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Argo Yuwono, Selasa (3/3).

Baca Juga

Penembakan tersebut terjadi ketika mobil patroli Polsek Tembagapura melakukan patroli di Kampung Utikini Lama pada Senin (2/3) lalu sekitar pukul 10.00 WIT. Salah seorang anggota polisi, Briptu Andika Walli terkena serpihan kaca mobil yang pecah tertembak peluru akibat kejadian tersebut.

"Anggota yang menjadi korban terkena serpihan kaca hingga saat ini kondisinya masih dilakukan rawat jalan," jelas Argo.

Sebelumnya, kontak tembak dengan KKSB terjadi di Kali Kabur, sekitar Arwanop. Kontak senjata itu menewaskan satu anggota Brimob dari Kelapa Dua. Hal itu dikonfirmasi oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.

"Memang benar pada Jumat sore (28/2) sempat terjadi kontak tembak dengan KKB di Kali Kabur hingga menyebabkan meninggalnya Bharada Doni Priyanto. Kontak tembak terjadi sekitar pukul 14.30 WIT hingga pukul 17.00 WIT, kata Irjen Pol Paulus Waterpauw, Sabtu (29/2).

KKSB juga melalui pimpinan Egianus Kogoya juga melakukan serangan terhadap pos TNI yang ada di Kampung Koteka, Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Rabu (26/2) lalu. Dari kejadian itu, dua orang menderita luka tembak dan satu orang meninggal dunia.

"Kelompok Egianus melakukan serangan pada saat masyarakat di sekitar pos sedang melakukan acara bakar batu di lokasi yang berjarak sekitar 300 meter dari pos," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (27/2).

Dax menjelaskan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.45 WIT. Ketika itu, pos TNI yang berada di Kampung Koteka mendapat gangguan tembakan dari arah seberang sungai Kenyam. Sejak mendapat gangguan, seluruh personel pos segera melakukan tindakan prosedur pengamanan keliling pos.

Sekira pukul 16.15 WIT, KKSB kembali menembaki pos dengan gencar dari arah perkampungan. Tembakan tersebut membuat masyarakat yang sedang melaksanakan upacara bakar batu menyebar mencari perlindungan.

"Saksi mata melihat empat orang KKSB dengan membawa tiga pucuk senjata jenis AK terus melakukan tembakan ke arah pos saat masyarakat berhamburan," kata dia.

Kemudian, Dax mengatakan, Komandan Pos memerintahkan seluruh anggota pos untuk menahan tembakan sampai konsentrasi massa bubar. Tembakan balasan baru dilakukan ke arah sumber tembakan setelah konsentrasi massa bubar.

Saat mendengar bunyi tembakan, salah satu personel Brimob yang bertugas di distrik Kenyam, Brigpol Junaedi berusaha merapat ke pos TNI untuk membantu perkuatan. Tapi, yang bersangkutan terkena tembakan dari KKSB sebelum berhasil tiba di pos.

"Brigpol Junaedi menderita luka tembak di dada tembus ke punggung. Pagi ini Junaedi sudah dievakuasi dan menjalani perawatan di Timika," jelas Dax.

Menurut Dax, kontak tembak berlangsung sekitar 10 menit. Setelah situasi kondusif, masyarakat melaporkan adanya dua orang warga yang terkena tembakan. Diduga kedua korban terkena peluru nyasar saat terjadi kontak tembak ketika mencari perlindungan setelah mengikuti acara bakar batu.

"Satu orang laki-laki bernama Yosman Wasiangge dilaporkan mendapat luka tembak di punggung, dan satu orang perempuan bernama Waslina Tabuni menderita luka tembak di bagian leher," kata Dax.

Dari laporan tersebut, kedua korban segera dievakuasi untuk mendapat perawatan di Puskesmas Kenyam. Tapi, nyawa Waslina Tabuni tidak dapat diselamatkan oleh tim medis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement