Rabu 04 Mar 2020 05:35 WIB

Mahfud: Masyarakat Jangan Panik Soal Sembako

Pemerintah meminta masyarakat tidak panik karena persediaan sembako untuk menghadapi pendemik tersebut mencukupi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Rak kosong di sebuah toko ritel di Tangerang, Banten, Senin (2/3). Warga melakukan aksi panic buying di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona di Indonesia.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Rak kosong di sebuah toko ritel di Tangerang, Banten, Senin (2/3). Warga melakukan aksi panic buying di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengatakan, pemerintah mengetahui adanya panic buying setelah ada warga yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19). Pemerintah meminta masyarakat tidak panik karena persediaan sembako untuk menghadapi pendemik tersebut mencukupi.

"Masyarakat tidak usah panik, corona itu bisa dihadapi. Persediaan sembako cukup. Bahkan Presiden tahu orang di suatu tempat sudah borong mi dan minyak goreng. Itu tahu, tapi stoknya banyak," ujar Mahfud di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (3/3). 

Selain sembako, Mahfud mengatakan, kebutuhan lainnya juga akan disediakan oleh pemerintah. Soal keamanan, aparat keamanan juga telah diinstruksikan untuk mengamankan jika terjadi kepanikan di masyarakat.

"Masyarakat tidak usah panik, akan disediakan semuanya dan polisi udah diinstruksikan supaya mengamankan mau ada isu terjadi rush itu," katanya.

Di samping itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Pembelian berbagai barang kebutuhan utama di beragam toko-toko ritel modern itu didorong kepanikan menyusul temuan kasus dua WNI positif Covid-19 di Depok, Jawa Barat.

"Anggota peritel Aprindo selalu siap untuk hadir dan cukup dalam memenuhi kebutuhan baik pangan maupun nonpangan bagi masyarakat di seluruh Indonesia," kata Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (2/3).

Menurut Roy, tindakan yang berlebihan ini justru membuat kepanikan baru lainnya yang tidak perlu terjadi di saat sebenarnya seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi dan tercukupi dengan baik. Ia mengingatkan bahwa hal yang terpenting dalam menghadapi kemungkinan mewabahnya virus corona tipe baru, SARS-Cov2, ialah menjaga kesehatan diri serta keluarga.

Roy berharap masyarakat juga tidak cepat terpengaruh baik oleh kabar hoaks maupun berita yang tidak terpercaya yang diviralkan oleh oknum. Ia menyerukan agar warga mengikuti berita yang disampaikan oleh kementerian dan lembaga pemerintah yang secara langsung disiarkan melalui jaringan media dan televisi terpercaya dan kompeten ke seluruh wilayah Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement