Selasa 25 Feb 2020 21:37 WIB

Tanggapan Bupati Temanggung Soal Pelajar Konvoi Bawa Senjata

Empat pelajar yang konvoi di jalan raya sambil mengayun-ayunkan senjata tajam.

Bupati Temanggung M Al Khadziq (tengah)
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Bupati Temanggung M Al Khadziq (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Bupati Temanggung M Al Khadziq menyayangkan dan merasa prihatin atas tindakan sekelompok pelajar yang melakukan konvoi menggunakan sepeda motor dengan mengacung-acungkan senjata tajam. Video para pelajar itu viral di Temanggung.

"Janganlah begitu, harapannya pelajar itu kalau malam belajar, bukannya malah bawa-bawa senjata turun ke jalan raya, ini tentu meresahkan masyarakat," kata M. Al Khadziq di Temanggung, Selasa (25/2).

Baca Juga

Seperti diwartakan sebelumnya, Kepolisian Resor Temanggung telah mengamankan empat pelajar yang konvoi di jalan raya sambil mengayun-ayunkan senjata tajam celurit dan gir. Kejadian tersebut berlangsung pada hari Ahad (23/2) sekitar pukul 00.30 WIB.

Kejadian ini dilakukan oleh empat pelajar SMK swasta di Temanggung berinisial WA, DAP, BC, dan AD di jalan raya Parakan-Kedu Temanggung. "Kami sangat menyayangkan perbuatan tersebut karena mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat," kata bupati.

Ia berharap masyarakat Temanggung tetap tenteram, beraktivitas dengan nyaman dan selalu menjaga keamanan bersama-sama, apalagi para pelaku sudah diamankan. "Kami terus berupaya menciptakan atmosfer kehidupan yang damai, jangan sampai kehidupan masyarakat yang kondusif ini terganggu karena ulah sekelompok orang," katanya.

Atas kejadian tersebut, Bupati berharap orang tua dan para guru untuk lebih bisa mengawasi anak-anak. "Para guru kami harapkan bisa mengarahkan anak didik untuk hidup yang lebih positif, untuk hidup yang lebih konstruktif. Bukan hanya positif dan konstruktif, melainkan juga untuk menciptakan tata sosial yang nyaman buat seluruh masyarakat," katanya.

Khadziq menyatakan setuju kalau ada pelanggaran hukum itu dilakukan dengan penegakan hukum. Akan tetapi, karena mereka masih anak-anak, harapannya dengan hukum anak-anak, bahkan mungkin bisa dengan pembinaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement