Jumat 21 Feb 2020 13:05 WIB

Tawuran Lagi, Satu Pelajar Tewas di Cikarang

Tawuran pelajar memakan korban jiwa di Cikarang.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
Ilustrasi Anak Sekolah Tawuran
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Anak Sekolah Tawuran

BEKASI, AYOBANDUNG.COM -- Tawuran antar pelajar memakan korban jiwa berinisial NS (17). Kali ini peristiwa berdarah itu terjadi di Jalan Kalimalang Kampung Cimalayan, Desa Pasir Tanjung, Cikarang Pusat, Rabu (19/2/2020) malam.

Kasubbag Humas Polres Metropolitan Bekasi, Kompol Sunardi mengatakan tawuran pelajar yang terlibat itu antara SMK Negeri 1 Pasir Ranji Cikarang dengan SMK Dewantara. Tawuran pecah sekitar pukul 22.40 WIB.

AYO BACA : Mahasiswi Pulang dari Wuhan, Pemerintah Bekasi Minta Warga Tak Khawatir

"Pelajar yang tewas dari SMK Negeri 1 Pasir Ranji Cikarang. Korban sudah kami bawa ke rumah duka,” kata Sunardi lewat keterangan tertulis, Kamis (20/2/2020).

Mulanya, kawanan pelajar korban berkumpul sekitar 20 orang lebih di Gapura Kantor Desa Pasir Ranji. Pada pukul 20.00 WIB mereka berangkat menuju Jalan Kalimalang, Jembatan Kali Cibeet.

AYO BACA : Bekasi Jemput Sampah Warga dengan Cara Baru

Mereka bergerak menggunakan sepeda motor secara berboncengan melewati Jalan Loji, Karawang Barat, kemudian berhenti di jembatan Kali Cibeet Karawang pada pukul 22.00 WIB. Para pelajar itu selanjutnya bergerak ke pintu air Kampung Cilapayan, Desa Pasiranji, Kecamatan Cikarang Pusat dan berhenti.

“Tidak lama kemudian sekitar pukul 22.40 WIB diduga anak-anak SMK Dewantara datang, kemudian terjadi tawuran. Akibat kejadian tersebut korban meninggal dunia dengan luka bacok selebar 5 sentimeter pada dada bawah sebelah kiri,” jelas dia.

Melihat NS ambruk, para kerabatnya langsung mengevakuasi korban ke lokasi aman. Selanjutnya sebagian mereka membawa ke Klinik Mitra Suhada Karawang. Namun sayang sesampai di klinik, perawat menyatakan jika korban sudah dalam kondisi tewas.

"Saat ini kasusnya masih didalami, kami imbau juga kepada para orang tua jika memang anaknya masih sekolah untuk tidak diperkenankan pergi malam hari. Selain untuk mengantisipasi terjadi tawuran juga untuk keselamatan anak dimana marak aksi kejahatan di jalan," kata dia.

AYO BACA : Pemkab Bekasi Gelontorkan Rp 52 Miliar Tata Kawasan Kumuh

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement