Selasa 11 Feb 2020 15:20 WIB

Disparpora akan Tinjau Patung di Batu Mahpar

Tim Disparpora akan terjun meneliti patung yang diduga memiliki nilai sejarah itu.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus Yulianto
Warga menunjukkan patung kuno yang ditemukan di kawasan destinasi wisata Batu Mahpar, Kampung Tegalmunding, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Selasa (11/2).
Foto: Bayu Adji P/Republika
Warga menunjukkan patung kuno yang ditemukan di kawasan destinasi wisata Batu Mahpar, Kampung Tegalmunding, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Selasa (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Tasikmalaya mengaku baru mendapat informasi terkait penemuan patung kuno di kawasan destinasi wisata Batu Mahpar, Kampung Tegalmunding, Desa Linggawangi, Kecsmatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya. Rencananya, tim dari Disparpora Kabupaten Tasikmalaya akan langsung mengirimkan tim ke lokasi.

Kepala Disparpora Tasikmalaya, Safari Agustin mengaku belum mendapat info detail terkait penemuan patung itu. Namun, dia mengaku, akan segera menerjunkan tim untuk meninjau langsung patung-patung yang diduga memiliki nilai sejarah itu. "Baru dapat info. Besok akan kita turunkan tim ke lokasi," kata dia, Selasa (11/2). 

Baca Juga

Sebelumnya, ditemukan sebanyak 22 patung berbagai bentuk di kawasan destinasi wisata Batu Mahpar. Satu patung berbentuk ganesha, sisanya berbentuk seperti manusia kerdil dan monyet.

Sejumlah pengunjung, melihat patung-patung itu dengan antusias. Mereka tampak mengamati patung yang masih berserakan di lokasi penemuan itu.

Salah satu pengunjung yang datang, Fitri (18 tahun) mengaku, sengaja datang karena penasaran dengan destinasi wisata di Batu Mahpar. Namun, dia mengatakan, tak tahu sama sekali bahwa di lokasi itu terdapat patung-patung kuno.

"Kalau batunya kelihatan sudah lama. Tapi patung-patungnya belum, seperti baru dibuat," kata perempuan asal Kabupaten Bandung itu setelah mengamati patung.

Fitri bersama keluarganya sengaja datang ke Batu Mahpar karena tertarik dengan lokasi itu. Setalah datang ke lokasi, dia mengaku, tertarik karena menyimpan banyak sejarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement