REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah patung kuno di kawasan wisata Batu Mahpar, Kampung Tegalmunding, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, ramai diperbincangkan masyarakat sejak ditemukan pada Ahad (9/2). Patung-patung yang diduga memiliki nilai sejarah itu, terdiri dari berbagai bentuk yaitu manusia kerdil dan gajah yang menyerupai patung Ganesha.
Pemilik kawasan Batu Mahpar, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan mengatakan, patung-patung itu sebenarnya telah ditemukan oleh para pekerjanya sejak 2013. Lantaran tak dianggap benda berharga, dia menginstrusikan para pekerjanya untuk mengubur patung-patung itu di satu lokasi.
"Ketika itu saya sedang di luar daerah. Karena saya tak tahu jelas, minta para pekerja mengubur kembali," kata Abah, sapaan Anton Charliyan, saat ditemui di Batu Mahpar, Rabu (12/2).
Warga menunjukkan patung kuno yang ditemukan di kawasan destinasi wisata Batu Mahpar, Kampung Tegalmunding, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Selasa (11/2).
Namun, pada Ahad lalu, Abah menyuruh para pekerjanya untuk menggali kembali patung-patung yang telah dikubur. Sebab, dia berencana membuat museum di kawasan itu. Patung-patung lawas dianggap dapat menambah koleksi museumnya tersebut.
Abah mengaku, terkejut saat melihat bentuk patung-patung itu. Menurut dia, sekitar 22 patung yang ditemukan itu memiliki nilai seni yang tinggi.
"Di sini masalahnya bukan patung kuno atau apa-apa. Justru saya pikir ini sebuah benda seni," kata dia.
Abah menambahkan, akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait patung-patung itu. Jika patung itu dinilai memiliki sejarah, dia meminta, arkeolog untuk segera menelitinya.
"Saya harap ini bukan patung purbakala agar bisa dijual atau bisa dikoleksi sendiri. Kalau purbakala akan saya serahkan kepada pemerintah," ujar dia sembari tertawa.
Abah mengatakan, ketika ditemukan pada 2013, patung-patung itu berada di lokasi yang berbeda-beda. Namun, semua ditemukan di kawasan wisata yang memiliki luas sekira empat hektare tersebut.
Dia mengaku, tak terlalu paham dengan sejarah di sekitar lokasi Batu Mahpar. Namun, dia menduga, di sekitar daerah itu merupakan perkebunan milik Belanda. "Siapa tahu ada yang koleksi patung-patung itu. Yang jelas patung ini tua, model tua," kata dia.
Sebelumnya, diberitakan telah ditemukan sekira 22 patung kuno dengan berbagai bentuk di kawasan destinasi wisata Batu Mahpar pada Ahad (9/2). Satu patung berbentuk ganesha, sisanya berbentuk seperti manusia kerdil dan monyet.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
