REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Drajad Wibowo, mengatakan, ia maju ke bursa calon ketua umum (Ketum) PAN dengan niat untuk beribadah dan berdakwah. Ia ingin menyampaikan, persaingan politik merupakan salah satu bentuk dari berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
"Niatnya ibadah sama dakwah yang kebetulan sekarang di politik. Jadi, kita silaturahim, saya sudah keliling di banyak sekali provinsi ya," jelas Drajad melalui sambungan telepon, Ahad (12/1).
Ia mengaku mendapatkan sambutan yang baik dari para kader di lebih dari separuh provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Dalam pertemuannya dengan para kader di akar rumput, ia menyampaikan tentang makna persaingan politik, yakni sebagai salah satu bentuk untuk berlomba-lomba dalam berbuat baik.
"Persaingan politik itu hanya salah satu bentuk untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan. Jadi, persaingan politik itu ya untuk happy-happy saja, untuk berdakwah dengan gembira. Itu yang saya sampaikan," katanya.
Ia menjelaskan, strateginya dalam menarik dukungan dari kader-kader PAN ialah dengan menjemput bola. Ia mendatangi para kader PAN yang ada di setiap daerah. Ia mengaku telah mendapatkan respons positif dari mereka yang ada di daerah.
"Sudah banyak sekali provinsinya, sudah lebih dari separuh provinsi. Tapi ini kan masih harus safari terus. Pokoknya yang saya lakukan, saya menjemput bola, saya yang mendatangi temen-temen," katanya.
Kongres PAN direncanakan digelar pada Maret 2020 untuk memilih Ketum periode selanjutnya. Saat ini sudah ada enam nama yang diisukan maju dalam kontestasi.
Keenamnya, yaitu mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia (MenPAN-RB), Asman Abnur, dan Wakil Ketua Umum PAN, Mulfachri Harahap.
Empat nama lainnya, yakni Wali Kota Bogor Bima Arya, Ketua Fraksi PAN di DPR Hanafi Rais, dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajat Wibowo. Serta, pejawat Ketua Umum PAN saat ini, Zulkifli Hasan.