REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Banjir mengakibatkan 19 bangunan sekolah di Kabupaten Lebak rusak berat. Sehingga kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Kaprawi, tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Kita berharap setelah masa tanggap bencana berakhir bisa dibangunkan sekolah darurat agar anak-anak bisa belajar," kata Kaprawi, Rabu (8/1).
Sekolah yang bangunannya rusak berat akibat banjir antara lain SMPN 1 Lebak Ggedong, SMPN 2 Lebak Gedong, SMPN 3 Lebak Gedong, dan SMPN 4 Lebak Gedong.
Bangunan SDN 1 Banjarsari, SDN 2 Banjarsari, SDN 1 Lebak Situ, SDN Ciladaeun, PAUD TK Raudhatul Hasanah Sajira, TK Ummul Quro, KB Cahaya Gemilang Kecamatan Curugbitung, PAUD Mitra Candikia, KB Alfatah Curugbitung, PAUD Cempaka Curugbitung, dan KB Talaga Warna Cipanasjuga rusak berat akibat banjir.
Sebagian besar gedung sekolah yang rusak berat dan hanyut berada di Kecamatan Lebak Gedong. "Semua gedung sekolah yang rusak berat sudah dilaporkan ke pemerintah daerah," kata Kaprawi.
Menurut data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, kerusakan bangunan sekolah mengakibatkan 1.253 siswa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi mengatakan bahwa siswa yang sekolahnya terdampak bencana alam diliburkan sementara sampai 12 Januari 2020.
Wawan berharap pekan depan sekolah darurat sudah bisa didirikan supaya anak-anak bisa mengikuti kegiatan belajar. Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Lebak menyebabkan 10 meninggal dunia serta mengakibatkan kerusakan gedung sekolah dan rumah-rumah warga.