Kamis 02 Jan 2020 12:14 WIB

BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem Berulang Hingga Medio Februari

Prakiraan potensi hujan lebat awal tahun di Jabodetabek masih berlangsung 7 hari.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta semua pihak mewaspadai cuaca ekstrem bakal berulang hingga pertengahan Februari mendatang. Sebab, ada aliran udara basah dari Timur Afrika diperkirakan menuju wilayah Indonesia.

Ia mengatakan, BMKG memperkirakan aliran itu dapat mengakibatkan potensi hujan ekstrem pada 10-15 Januari 2020. Ia menambahkan pergerakan aliran udara basah juga masih akan berlanjut pada Januari akhir hingga pertengahan Februari 2020.

Baca Juga

"Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada 10-15 Februari 2020 dan siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020," ujarnya saat rapat koordinasi dengan BNPB, di kantor BNPB di Jakarta, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/1).

Sejumlah wilayah di Indonesia yang diprediksi akan terdampak hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem tersebut meliputi Sumatra bagian tengah, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan hingga tenggara. "Karena itu, masyarakat diminta untuk mempersiapkan segala sesuatu sebagai antisipasi kemungkinan bencana yang dapat berpotensi terjadi," katanya. 

Dwikorita juga mengingatkan prakiraan potensi hujan lebat awal tahun di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan. “Potensi hujan lebat 2-7 Januari 2019 di jabodetabek,” kata Dwikorita.

Ia meminta masyarakat waspada terhadap potensi banjir dan longsor serta angin kencang. Lebih lanjut, prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan. 

"Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement