REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Pandeglang Muhamad Amri mengklaim bahwa desa rawan pangan di Kabupaten Pandeglang hingga akhir tahun 2019 menurun.
Ia mengungkapkan, dari sekitar 326 desa di daerahnya, hanya menyisakan tiga daerah yang masih masuk kategori rawan pangan.
Adapun tiga desa yang masih masuk kategori desa rawan ketahanan pangan yaitu, Desa Parungkokosan di Kecamatan Cikeusik, Desa Curug di Kecamatan Cibaliung dan Desa Kutakarang di Kecamatan Cibitung.
“Alhamdulillah tahun 2019 ini kami bisa mengatasi desa rawan ketahanan pangan, walaupun belum seluruhnya,” kata Muhamad Amri, usai menggelar Rapat Koordinasi bersama Dewan Ketahanan Pangan di Hotel S'Rizki, Kamis (26/12).
Menurutnya, penurunan jumlah desa rawan pangan terjadi lantaran infrastruktur yang semakin membaik. Karena indikator utama yang menyebabkan suatu daerah rawan ketahanan pangan adalah infrastruktur.
Jika infrasruktur buruk tentunya akan berpengaruh pada kerawanan ketahanan pangan pada daerah tersebut, karena mobilitas ketersediaan dan pemenuhan pangan bagi masyarakat terhambat.
"Sebaliknya, apabila infrastruktur bagus akan berdampak pada ketercukupan pangan serta menurunya daerah-daerah yang rawan ketahanan pangan," jelasnya.
Amri mengaku bahwa pemerintah Pandeglang akan terus berupaya untuk menjamin ketersediaan pangan, sehingga kedepan tidak ada lagi daerah di Kabupaten Pandeglang yang rawan akan ketahanan pangan.
“Oleh karena itu melalui Rakor ini diharapkan bisa menghasilkan rumus yang sinergi dalam menyelesaikan masalah ketahanan pangan, sehingga kedaulatan pangan di Kabupaten Pandeglang bisa terwujud," harapnya.