Selasa 17 Dec 2019 15:03 WIB

Gelar Potensi UMKM Sleman Potensial Jadi Wisata

Kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dan dikemas semenarik mungkin.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Galeri Upakarti yang ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Galeri Upakarti yang ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Forkom UMKM Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY, baru saja menggelar Gelar Potensi UMKM. Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun berpendapat, gelaran-gelaran semacam itu potensial menjadi wisata.

Hal itu diungkapkan ketika menjadi narasumber bincang-bincang Gelar Potensi UMKM Kecamatan Pakem. Pada kesempatan itu, turut diadakan pemeriksaan kesehatan gratis dari RS Sakina Idaman.

Sri mengapresiasi gelaran yang baru pertama digelar Kecamatan Pakem tersebut. Ia menilai, kunci kesuksesan UMKM salah satunya didukung pelaku-pelaku usaha yang mampu mengembangkan pasarnya secara prima.

Sebab, lanjut Sri, persaingan dalam dunia usaha tidak dibatasi usia. Karenanya, ia menekankan, tidak peduli sudah usia lanjut selama masih prima, tentu masih sangat bisa mengembangkan UMKM yang dimiliki.

Ia berharap, kegiatan-kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dan dikemas semenarik mungkin. Sehingga, mampu jadi daya tarik wisatawan yang tengah berkunjung ke daerah Kaliurang dan sekitarnya.

"Kalau bisa didaftarkan ke Dinas Pariwisata agar bisa masuk Calendar of Event" kata Sri, di Pasar Tani Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

Ketua Forkom UMKM Kecamatan Pakem, Robi Ndruru menuturkan, ada 25 gerai UMKM dari jumlah keseluruhan 80 UMKM yang mengikuti pameran. Ia berharap, dari sana kesejahteraan pelaku-pelaku UMKM dapat meningkat.

"Kita juga mempunyai rencana untuk bekerja sama dengan wisata jip Gunung Merapi agar para wisatawan dapat diantar untuk membeli produk UMKM Kecamatan Pakem ini," ujar Robi.

Gelar Potensi UMKM sendiri diawali jalan sehat bersama masyarakat Desa Pakembinangun. Dilanjutkan bincang-bincang dan pemeriksaan IVA yang melibatkan dua dokter dan enam bidan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement