Senin 16 Dec 2019 13:38 WIB

Korban Banjir di Kulawi Masih Bertahan di Lokasi Pengungsian

Masih banyak warga Kulawi eksodus dan belum kembali ke rumah mereka.

Warga berada disekitar rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Dusun Pangana, Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (13/12/2019).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warga berada disekitar rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Dusun Pangana, Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (13/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Sebagian besar para korban banjir bandang di Kulawi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, hingga kini masih tetap bertahan di lokasi penampungan pengungsi di wilayah itu. Kepala Forum Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Sigi, Syaiful Taslim, Senin (16/12) membenarkan masih banyak warga yang eksodus karena bencana alam itu belum kembali ke rumah mereka.

"Masih banyak korban yang tetap berada di beberapa titik penampungan pengungsi di sekitar Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi," katanya.

Baca Juga

Taslim mengatakan rata-rata korban yang masih tinggal di pengungsian, rumahnya sudah hancur rata dengan tanah. Bahkan banyak rumah yang terkubur lumpur saat banjir bandang terjadi pada 12 Desember 2019 sekitar pukul 18.30 WITA itu.

Selain rumah warga yang rusak, juga jembatan dan jalan di wilayah tersebut mengalami kerusakan berat karena tertimbun lumpur dan batu-batuan. Kini badan jalan yang tertimbun itu sudah bisa lagi dilewati kendaraan setelah diperbaiki oleh aparat gabungan TNI/Polri, Basarnas, tagana Dinas Sosial, tim TRC BPBD, para relawan kemanusiaan dan juga masyarakat setempat.

Taslim mengaku untuk memulihkan kembali permukiman penduduk yang disapu banjir bandang masih butuh waktu cukup lama. Masalahnya material yang menutupi perkampungan penduduk cukup banyak. Bukan hanya lumpur, tetapi juga batu-batuan besar dan kayu.

Menurut dia, khusus badan jalan sudah bisa dilewati. Tetapi untuk membersihkan perkampungan masyarakat masih membutuhkan waktu yang cukup lama.

Hampir seluruh warga Desa Bolapapu menjadi korban bencana alam banjir bandang. Taslim mengimbau semua pihak yang peduli kemanusiaan untuk tetap menyalurkan bantuan guna memenuhi kebutuhan hidup para korban yang rata-rata kehilangan rumah dan isinya karena diterjang banjir. "Mereka tetap masih butuh bantuan, terutama bahan makanan dan perabot rumah tangga," ujarnya.

Hingga kini, kata dia, bantuan dari berbagai pihak kepada korban banjir di Kulawi masih mengalir ke posko induk bencana alam di Desa Bolapapu. Bahan makanan masih cukup sampai beberapa hari ke depan.

Banjir bandang di Kulawi menelan korban jiwa dua orang. Kedua korban yang adalah ayah dan anak tersebut tewas tertimbun lumpur setelah terperangkap di dalam rumah saat bencana alam yang memilukan itu terjadi pada 12 Desember 2019.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement