Kamis 12 Dec 2019 15:55 WIB

Landasan Pacu Ketiga Bandara Soekarno-Hatta Siap Beroperasi

Landasan pacu ketiga Bandara Soekarno-Hatta akan diresmikan 20 Desember mendatang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nora Azizah
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) siap mengoperasikan landasan pacu ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Foto: Republika TV/Wisnu Aji Prasetiyo
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) siap mengoperasikan landasan pacu ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) siap mengoperasikan landasan pacu ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 20 Desember 2019. Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, mengatakan, jika sudah mendapatkan izin, landasan pacu ke tiga dapat mendukung oerasional saat masa Natal dan Tahun Baru 2019/2020.

"Tinggal nanti proses pembersihan. Tanggal 15 Desember 2019 sudah tidak ada yang bekerja (konstruksi)," kata Awluddin di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (11/12) malam.

Baca Juga

Awaluddin mengatakan secara fisik, landasan pacu ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah selesai. Setelah area landasan pacu baru tersebut bersih, Awaluddin memastikan siap diperasikan.

Pihaknya memargetkan pada 20 Desember 2018 landasan pacu ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat dibuka secara komersil untuk take off dan landing pesawat. Dia menegaskan dengan beroperasinya landasan pacu ke tiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan menambah jumlah pergerakan pesawat setiap jamnya.

"Nanti dengan landasan pacu kwtiga dan juga cross taxi way beroperasi, kami perkirakan di kisaran sekitra 110 sampai 114 pergerakan pesawat perjam," jelas Awaluddin.

Hanya saja, hal tersebut harus menunggu izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menginstruksikan juga dibukanya landasan pacu ketiga. Sebab, saat ini, dengan dua landasan pacu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta hanya mampu melayani 80 pergerakan pesawat dalam satu jam.

"Prosedur operasional standar semua harus dievaluasi, dokumen juga perlu dipertanggungjawabkan, semua harus terintegrasi," jelas Awaluddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement