Senin 18 Dec 2017 20:25 WIB

Bandara Soeta Siap Hadapi Musim Libur Natal dan Tahun Baru

Bandara Soekarno Hatta
Foto: Republika
Bandara Soekarno Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta siap menghadapi musim libur Natal dan Tahun Baru 2018.

Branch Communication Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dewandono Prasetyo Nugroho menyampaikan seluruh fasilitas, perangkat operasi, keamanan, pelayanan dan SDM dalam kondisi prima dan siap memberikan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa bandara. 

“Kami siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan selama pelaksanaan musim libur Natal dan Tahun Baru di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Dewandono dalam siaran persnya, Senin (18/12).

Pihak manajemen Bandara Soekarno-Hatta memprediksi selama libur Natal dan Tahun Baru 2018 akan terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 5,8 persen dan pergerakan pesawat sebesar 3,5 persen dibandingkan dengan tahun 2016. Jadi selama musim libur Natal dan Baru dari tanggal 18 Desember 2017 sampai dengan 8 Januari 2018, Bandara Soekarno-Hatta akan dipadati sekitar 4,2 juta penumpang.

“Jika dirata-rata perhari akan ada 190 ribu penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Soekarno-Hatta,” kata Dewandono menambahkan.

Puncak arus libur Natal dan Tahun Baru 2018 diprediksi terjadi pada tanggal 22 Desember 2017 dengan total penumpang sebesar 213.000 orang. Untuk menyambut libur panjang tersebut, hingga kini, sekitar 1.219 jadwal penerbangan tambahan atau extra flight telah dipersiapkan oleh pihak maskapai penerbangan. 

“Sedangkan untuk daerah yang menjadi destinasi favorit masih diprediksi kota-kota besar, seperti Denpasar, Kualanamu, Surabaya, Yogyrakarta dan Solo,” kata Dewandono. 

Untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang, PT Angkasa Pura II telah berkoordinasi dengan petugas keamanan terkait. Menurut dia, pihaknya bersama sejumlah pihak terkait,  secara terus menerus melakukan razia untuk membersihkan bandara dari praktik ilegal. "Jika ada yang melanggar pidana, tentunya akan diproses secara hukum," kata Dewandono.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement