Sabtu 07 Dec 2019 19:48 WIB

Digitalisasi untuk Antisipasi Dokumen Rusak Saat Bencana

Dokumen-dokumen penting seringkali menjadi korban saat terjadi bencana.

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Digitalisasi arsip penting dilakukan untuk menghidari kerusakan saat terjadi bencana.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Digitalisasi arsip penting dilakukan untuk menghidari kerusakan saat terjadi bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Preservasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Kandar mengatakan, dokumen-dokumen penting seringkali menjadi korban saat terjadi bencana. Dokumen tersebut menjadi rusak dan hilang pasca diterjang gempabumi, banjir bandang, maupun tsunami.

“Dokumen yang dimaksud seperti akte perkawinan, akte kelahiran, kartu keluarga, sertifikat tanah dan ijazah,” kata Kandar dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (7/12).

Baca Juga

Kandar berujar, saat bencana terjadi, keluarga perlu melakukan upaya mengantisipasi kerusakan dokumen penting tersebut. Karena seringkali kerusakan bahkan kehilangan dokumen dialami oleh setiap keluarga yang tertimpa bencana. “Karena itu dokumen perlu untuk dijaga dengan baik,” ujarnya.

Kandar menyampaikan, upaya antisipasi kerusakan maupun kehilangan dokumen dapat dilalukan. Misalnya dengan digitalisasi. Sehubungan dengan restorasi arsip keluarga, sambungnya, ANRI memiliki layanan perlindungan secara gratis. "Kalau ada arsip yang rusak, kami siap melayani untuk membantu dan melatih dalam melindungi arsip," ujar Kandar.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement