REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsip Nasional Indonesia (ANRI) menyatakan bahwa penyelamatan arsip pandemi COVID-19 dan arsip kemaritiman menjadi salah satu program prioritas pada tahun 2023.
"Penyelamatan arsip pandemi COVID-19 dan arsip kemaritiman menjadi salah satu fokus program 2023," kata Kepala Arsip Nasional Indonesia (ANRI) Imam Gunarto di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Imam menjelaskan bahwa pada tahun 2023, ANRI memiliki sejumlah program prioritas bidang kearsipan. Pertama, memastikan arsip kementerian/lembaga terjaga dengan baik kendati nanti ada proses pemindahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN),
Kedua, menjamin proses administrasi pemerintahan berjalan secara digital termasuk ketika ibukota pindah ke IKN. Ketiga, digitalisasi arsip milik kementerian/lembaga yang akan pindah ke IKN untuk menjamin arsip digital diakses dari jarak jauh.
Keempat, penyelamatan arsip statis, arsip terjaga, dan arsip aset dari kementerian/lembaga yang akan pindah ke IKN. Kelima, transformasi pengelolaan arsip pertanahan bekerja sama dengan Kemen ATR/BPN.
Keenam, percepatan digitalisasi memori kolektif bangsa di daerah perbatasan, khususnya Papua. Ketujuh, gerakan tertib arsip dan sejarah desa. Kedelapan, penguatan lembaga kearsipan provinsi. Kesembilan, fokus penyelamatan arsip COVID-19 dan arsip kemaritiman.
"Kesepuluh, meningkatkan program memori kolektif bangsa dan dunia dalam rangka menjaga dan membangun NKRI melalui memori dan pikiran masyarakatnya," katanya.
Imam juga mengatakan bahwa arsip merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang berperan penting dalam upaya membangun memori kolektif bangsa.
"Arsip, sebagai dokumen atau rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media merupakan warisan budaya bangsa," katanya.
Ia menjelaskan arsip menjadi salah satu contoh warisan budaya terdokumentasi yang merekam dan menginformasikan bentuk-bentuk peninggalan budaya.
"Ketika suatu arsip tercipta, dapat merefleksikan muatan budaya, khususnya budaya di lingkungan tempat arsip tersebut diciptakan," katanya.