REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 20 warga Malang telah diberangkatkan dalam program transmigrasi ke Kalimantan Utara. Para transmigran ini berasal dari Kecamatan Karangploso, Singosari, Lawang, Pakisaji dan Bululawang.
Kepala Bidang Transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, Sri Wahyuning menjelaskan, sejumlah transmigran tahun ini akan dikirim ke UPT Tanjung Buka, Bulungan, Kalimantan Utara. Di sana, mereka akan mendapatkan lahan untuk diolah dan dimanfaatkan sebagai sumber penghidupan.
"Sebagai tempat tinggal serta jaminan hidup selama satu tahun," jelas perempuan yang disapa Umik ini.
Sebelum diberangkatkan ke lokasi tujuan, para transmigran dibawa ke Wisma Transito, Surabaya. Para transmigran akan mendapatkan pembekalan soal transmigrasi di lokasi tersebut selama dua hari. Setelah itu, mereka akan diberangkatkan pada 27 November dengan menggunakan kapal laut.
Sebelum pemberangkatan, para transmigran sebenarnya sudah mendapatkan pembekalan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang . Mereka dibekali penguatan soft skill dan pengetahuan untuk mengolah hasil pertanian.
Sementara itu, salah satu transmigran, Arif Wibowo (41) mengaku senang bisa ikut dalam program transmigrasi ke Kalimantan Utara. Sebab, menjadi transmigran sudah menjadi impiannya sejak beberapa tahun belakangan.
Mantan satpam yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online itu mengaku kesusahan ekonomi dalam beberapa waktu. Dia mengaku ingin keluar dari kesulitan ini sekaligus menyalurkan hobinya bercocok tanam.
"Saya ingin becocok tanam, tapi tidak punya tanah karena tanah di sini kan mahal," kata Arif dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (25/11).
Arif pun berusaha mencari program transmigrasi di internet. Dia pun akhirnya menemukan program tersebut di Kabupaten Malang. Setelah itu, dia bersama istri dan dua anaknya pergi ke Disnaker untuk mendaftar menjadi calon transmigran.
“Jadi transmigran ini keinginan saya sendiri dan saya senang bisa berangkat. Terimakasih Disnaker Kabupaten Malang,” tambahnya.