Selasa 26 Nov 2019 12:18 WIB

BMKG Sumatra Barat Minta Warga Waspadai Puncak Musim Hujan

November Desember jadi masa puncak musim hujan di Sumatra Barat.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Hujan (ilustrasi)
Foto: republika
Hujan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Seksi Observasi dan Informasi Sta.Met Kelas II Minangkabau-Padang Pariaman Yudha Nugraha mengingatkan warga Sumatra Barat agar waspada terhadap musim hujan. Bila dalam kondisi hujan deras dengan durasi lama, menurut Yudha, sebaiknya masyarakat mempersiapkan diri pribadi maupun materil untuk mengantisipasi bencana.

"Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana banjir juga perlu mewaspadai apabila hujan deras turun dalam durasi yang lama maka perlu mempersiapkan diri baik menyelamatkan materil maupun pribadi," kata Yudha kepada Republika, Selasa (26/11).

Baca Juga

Yudha menjelaskan kondisi cuaca di Sumatra Barat berdasarkan histori dan klimatologis, pada November sampai Desember nanti memang waktu memasuki puncak curah hujan tahunan. Sehingga potensi hujan ekstrem akan meningkat.

Pada masa memasuki puncak musim hujan tahunan ini, kata Yudha hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan turun sejak sore sampai malam hari. Penyebabnya menurut Yudha karena pertemuan massa udara basah timuran di Sumatera Bagian Tengah sehingga meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan-awan konvektif.

Daerah di Sumbar yang berpotensi hujan deras sampai ekstrem ialah Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Bukittinggi, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Pesisir Selatan.

"Fenomena hujan dapat diikuti dengan angin kencang dan petir atau kilat. Sehingga masyarakat perlu mewaspadai objek-objek besar yang rapuh seperti baliho, pohon lapuk, dan sejenisnya," ucap Yudha.

Sejak memasuki puncak musim hujan tahunan ini, sudah ada empat kabupaten di Sumatra Barat yang mengalami bencana banjir dan tanah longsor. Yakni di Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kabupaten Pasaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement