REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya mulai memetakan berbagai potensi bencana saat musim hujan, salah satunya dengan memetakan pohon yang rawan tumbang. Berdasarkan catatan BPBD, bencana yang berpotensi terjadi ketika musim hujan antara lain banjir dan genangan air, pergerakan tanah dan longsor, sambaran petir, serta angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengatakan, pihaknya telah menggandeng berbagai institusi dalam proses penangnan kebencanaan pohon tumbang. Mulai dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Pengawas Jalan Nasional, PLN, dan instsitusi di luar Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya yang lain.
"Ini penting untuk menyambungkan eksekusi kalau ada masalah dengan koordinasi penebangan pohon," kata dia, Ahad (24/11).
Ia menjelaskan, pohon-pohon yang berada di Kota Tasikmalaya bukan seluruhnya kewenangan pemkot. Selama ini, upaya untuk melakukan peremajaan atau pemangkasan pohon sering kali terhambat proses koordinasi. Akibatnya, banyak pohon lapuk yang belum juga dipangkas, sehingga berpotensi roboh ketika terjadi angin kencang saat musim hujan.
Ucu mengatakan, BPBD telah mengidentifikasi pohon-pohon yang harus ditebang atau dipangkas untuk meminimalisir korban ketika tumbang. Beberapa di antaranya terletak di Jalan RE Martadinata, Jalan SL Tobing, Jalan AH Nasution, kawasan Dadaha, dan sebagainya. Setelah melakukan koordinasi, dalam waktu dekat pihaknya akan mulai melakukan peremajaan, pemangkasan, atau bahkan penebangan pohon jika diperlukan.
"Kalau masyarakat menemukan potensi bencana, silakan menghubungi BPBD. Kita siap melayani terus. Tapi tak bisa sembarang kita tebang. Semua melalui identifikasi," kata dia.
Ucu menyebutkan, sejak awal memasuki musim hujan, Kota Tasikmalaya baru dua kali diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Namun, BPBD menerima dua berbagai terkait pohon tumbang dan rumah roboh akibat angin kencang.
Dengan dilakukannya koordinasi bersama institusi terkait, ia berharap kejadian pohon tumbang akan dapat diminimalisir. Pasalnya, puncak musim hujan masih belum datang dan diperkirakan akan terjadi oada Januari hingga Februari 2020.
Ia juga mengimbau untuk mulai menjaga kebersihan di lingkungan sendiri. "Bisa juga membuat area resapan air, serta hindari aktivitas di luar rumah dan berteduh di bawah pohon tinggi ketika hujan," kata dia.