Rabu 20 Nov 2019 11:21 WIB

Penjelasan Partai Berkarya Soal Pertemuan dengan PKS

Partai Berkarya menyebut pertemuan dengan PKS bukan berarti dukung oposisi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri (kedua kiri) didampingi Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto (kanan) saat di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri (kedua kiri) didampingi Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto (kanan) saat di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang menjelaskan soal isi pertemuan petinggi Partai Berkarya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Selasa (19/11) kemarin. Andi mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut hanyalah silahturahmi biasa untuk memenuhi undangan petinggi PKS.

"Bukan untuk mendukung partai oposisi atau menjadi bagian dari partai oposisi," kata Andi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Baca Juga

Menurutnya tidak menutup kemungkinan pertemuan yang sama dengan partai lain pendukung pemerintah juga bisa dilakukan. Ia menegaskan bahwa Partai Berkarya tidak membeda-bedakan partai manapun.

"Bahwa dalam menghadapi Pemilu 2020 Partai Berkarya akan berkoalisi dengan partai sesuai dengan koalisi di daerah yang melaksanakan Pilkada, tidak hanya sebatas dengan PKS," ujarnya.

Begitu juga dalam menghadapi Pemilu 2024. Menurut Andi, Partai Berkarya menganggap semua partai adalah mitra dan kompetitor, sehingga evaluasi dan persiapan ke sana harus dilakukan dengan langkah-langkah positif baik internal partai maupun eksternal partai.

"Bahwa pertemuan tersebut di atas adalah bagian dari langkah eksternal partai untuk membuka diri untuk program-program pro rakyat, ekonomi kerakyatan demi menjaga keutuhan NKRI," jelas anggota majelis tinggi Partai Berkarya.

Rencananya Partai Berkarya akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimmas) dan musyawarah nasional (munas). Menurutnya hal itu dilakukan untuk menidaklanjuti langkah partai selanjutnya dan evaluasi kinerja partai sebelumnya.

"Bahwa waktu yang tepat untuk rapimnas dan atau munas Partai Berkarya adalah dalam tahun 2019 atau paling lambat Januari 2020," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement