REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDIP, Puan Maharani menegaskan bahwa hubungan antara Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh tetap terjalin akrab. Hal itu dapat dilihat dari hadirnya Ketua Umum PDIP itu ke perayaan HUT ke-8 Partai Nasdem.
"Semuanya akrab, Jokowi berangkulan, Bu Mega senyum-senyum salaman. Waktu Bu Mega dan saya hadir Pak Surya juga menyambut bareng di depan pintu, kita naik lift bareng-bareng," ujar Puan di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/11).
Ia menyebut, bahwa kerenggangan dalam koalisi adalah hal yang lumrah dalam politik. PDIP juga tak melarang manuver yang dilakukan oleh Nasdem dalam beberapa waktu belakangan ini.
"Semuanya biasa-biasa aja, dan ini menunjukan kita tetap akur kita rukun ya bahwa ada dinamika itu biasa aja di politik," ujar Puan.
Nasdem juga tak dianggap sebagai pembangkang dari Koalisi Indonesia Kerja, karena melakukan manuver politik usai pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Sebab, hal serupa juga dapat dilakukan oleh partai-partai lain yang berada di dalam pemerintahan.
"Saya sih secara pribadi tidak, itu biasa-biasa saja di partai politik. Bahwa kita membuat satu kejutan-kejutan, ya partai politik harus seperti itu," ujar Puan.
Saling sindir yang terjadi antara Jokowi dan Surya Paloh juga bukan merupakan hal serius. Puan menilai hal itu hanyalah pencair suasana dalam sebuah acara formal.
"Itu kan ice breaker, kemudian apa namanya agar suasana berdinamika, cair. Ya menberikan sinyal-sinyal tertentu boleh-boleh saja," ujar Ketua DPR itu.
Sebelumnya, saling sindir terjadi antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Hal tersebut terjadi setelah diselenggarakannya pertemuan antara Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).