REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama pancaroba atau peralihan musim. "Semenjak musim panas tahun ini, tren DBD justru turun, tapi kita ketahui bersama kalau telurnya saja bisa bertahan walau tidak di air," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan, Senin pagi (11/11).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada 2018, warga Jakarta Timur yang menderita DBD tercatat mencapai 685 warga. Kecamatan Cipayung merupakan kawasan dengan kasus DBD terbanyak di Provinsi DKI Jakarta pada tahun lalu.
"Untuk mengecek data tahun sekarang, saya belum bawa datanya," katanya.
Indra meminta masyarakat terus menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungannya mumpung intensitas hujan belum terlalu sering. Peralihan musim panas ke musim hujan seperti yang terjadi saat ini berpotensi memicu timbulnya sejumlah penyakit.
Selain DBD, jenis penyakit yang juga perlu diantisipasi adalah diare akibat faktor lingkungan kotor. "Kita justru khawatir pada peningkatan kasus diare karena kaitannya dengan kebersihan lingkungan," ujarnya.
Ada dua hal yang bisa dilakukan masyarakat guna mengantisipasi timbulnya penyakit, yakni menjaga ketahanan tubuh serta lingkungan tempat tinggal. "Ketahanan tubuh harus cukup istirahat, jaga pola konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, cukup istirahat dan olahraga, kalau ada gejala segera cek kesehatan," katanya.