REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Sebanyak 94 lokasi di Cilacap rawan bencana hidrologi. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhi menyebutkan dari pengalaman tahun lalu terdapat 94 lokasi yang rawan terjadi bencana hidrologi atau bencana yang disebabkan air hujan.
''Wilayah yang rawan hidrologi seperti banjir dan longsor ini, tersebar di wilayah Cilacap barat dan Cilacap timur,'' kata dia, Selasa (5/12).
Menurut dia, wilayah yang rawan banjir terutama berada di kawasan dataran rendah. Untuk daerah yang rawan banjir ini, ada sebanyak 30 titik, baik di wilayah Cilacap barat dan timur.
''Umumnya, kawasan yang merupakan daerah rawan banjir ini berada di daerah cekungan. Wilayah Cekungan ini, lebih rendah dari permukaan laut sehingga mudah terjadi banjir,'' ujar dia.
Sedangkan untuk wilayah rawan longsor, umumnya berada di wilayah Cilacap barat yang berada di bagian utara mulai dari wilayah sekitar jalur selatan, hingga wilayah yang berbatasan dengan Kecamatan Salem Kabupaten Brebes. ''Jumlah lokasi yang rawan longsor ini ada 64 titik,'' kata dia.
Terkait dengan datangnya musim penghujan, Tri Komara menyatakan, BPBD telah menyampaikan kewaspadaan bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. Ia menyebutkan, hujan yang sudah mulai turun sejak awal November 2019 ini, diperkirakan akan memasuki puncaknya pada Desember 2019 hingga Januari 2020.
''Dalam kondisi musim hujan ini, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana agar benar-benar memperhatikan kondisi sekitar lingkungannya,'' kata dia.